Network
WARTA PONTIANAK- Meski perceraian adalah salah satu momen paling monumental dan menegangkan, namun setiap orang yang mengalami menanganinya secara berbeda.
Anda mungkin merasakan berbagai emosi, seperti rasa tidak aman, ketidakpastian, dan depresi, sementara juga merasakan serangan pembebasan dan bahkan kegembiraan.
Dari semua emosi yang Anda rasakan selama perceraian, ketakutan seringkali yang paling sulit untuk diatasi.
Ketakutan dan kecemasan biasa terjadi di antara orang-orang yang mengalami perceraian, karena prosesnya secara inheren membawa ketidakpastian dan perubahan.
Baca Juga: Nindy Ayunda Gugat Cerai Suaminya yang Tertangkap Kasus Narkoba
Perceraian membawa perubahan besar dan itu bisa menakutkan serta menegangkan.
Perubahan dalam tatanan hidup Anda, kekhawatiran tentang anak-anak Anda, dan ketidakpastian seputar pertemanan bersama yang Anda miliki dengan mantan hanyalah beberapa elemen stres yang membuat ketakutan dan kecemasan menjadi emosi normal selama perceraian.
Sedikit kecemasan sering kali dapat mendorong seseorang untuk bertindak, memotivasi mereka untuk bertanggung jawab atas masa depan mereka dan tumbuh sebagai manusia.
Tetapi stres perceraian sering kali menghasilkan tingkat kecemasan yang tidak sehat dan kekhawatiran yang berlebihan, menyebabkan kelelahan, peningkatan detak jantung, mudah tersinggung, kurang konsentrasi, dan bahkan serangan panik.
Baca Juga: Ini Cuitan Kekesalan Aura Kasih Soal Isu Gugat Cerai Eryck Amaral
