WARTA PONTIANAK - Menurut Uztaz Adi Hidayat (UAH) dahulu Rasulullah pernah melarang umat Islam untuk melakukan ziarah kubur. Sebagaimana Hadist berikut ini; “Dulu saya melarang kalian berziarah kubur, tapi (sekarang) berziarahlah kalian,” (HR. Muslim).
Baca Juga: Bolehkah Ziarah Kubur Sebelum Ramadan? Ini Penjelasan Ustaz Abdul Somad
"Dulu. Dulu itu saat iman lemah. Ada kebiasaan di (zaman) jahiliah, ada orang meninggal itu mereka meratap-ratap. Untuk menunjukkan bahwa orang ini (orang yang meninggal) orang baik. Diratap sampai ada yang ngebak ngebuk (mengacak-ngacak rambut sendiri), ada yang mukul mukul," kata UAH.
Bahkan dikatakan UAH di zaman jahiliah itu ada pula jasa penyewaan untuk menangisi orang yang meninggal.
"Jadi kalau ada dikenal orang buruk (meninggal) misalnya, nah disewa ni berapa orang rombongan untuk nangis aja. Nangis meratap-ratap, ada itu di zaman jahiliah," jelasnya.
Baca Juga: Berikut 10 Deretan Artis Cantik yang Menikah di Usia Muda
Maka dari itu nabi pernah melarang umat Islam untuk melakukan ziarah kubur, karena khawatir kondisi keimanan umat yang masih lemah sehingga dapat terpengaruh dengan kebiasaan yang membudaya, yaitu meratap-ratap orang yang meninggal.
Nah, adapun hal tak dibolehkan dan sangat dilarang pada saat ziarah kubur yang dijelaskan UAH dalam video yang diunggah kanal Audio Dakwah di Youtube pada 10 April 2018, adalah ; meminta-Minta di Kuburan.