Jika kebiasaan ini terus dilakukan dalam waktu dan durasi yang lama, dapat timbul dampak buruk bagi kondisi rongga mulut.
Gigi anak akan terlihat bercelah, berjejal, langit-langit mulut akan meninggi, seta membuat kondisi gigi atas dan bawah memiliki hubungan rahang yang terbuka (open bite).
Hal yang dapat memicu anak melakukan kebiasaan mengisap jari adalah kurang puasnya ia saat menerima ASI.
Kemungkinan hal tersebut disebabkan karena ASI yang keluar terlalu sedikit atau kesibukan orangtua yang membuatnya sulit menyusu secara langsung.
Akibatnya, anak akan mencari sesuatu yang mudah untuk dia isap, yaitu jari. Dengan mengisap jari, anak juga mengalami perasaan yang senang dan aman.
Apabila kondisi tersebut dibiarkan terlalu lama, akan muncul tekanan langsung dari jari yang membebani bibir dan pipi.
Tekanan tersebut berisiko membuat lengkung rahang berubah menjadi berbentuk huruf “V” dengan ukuran sempit dan dalam.
Tidak hanya itu, bentuk wajah anak juga dapat berubah menjadi kurang proporsional karena adanya tekanan berlebih pada rongga mulut.
Baca Juga: Ini Beberapa Inspirasi Camilan Sehat Untuk Anak Agar Betah di Rumah
Cara Menghilangkan Kebiasaan Mengisap Jari Anak