2. Berisiko tinggi mengalami keguguran
Keguguran adalah kondisi berhentinya kehamilan dengan sendirinya sebelum mencapai usia kehamilan 20 minggu atau dalam trimester pertama.
Penyebab terjadinya keguguran bisa bermacam-macam, yaitu kelainan genetik pada janin, infeksi selama kehamilan, efek samping obat-obatan, masalah pada rahim, atau penyakit tertentu, seperti diabetes. Keguguran juga bisa terjadi kembali, jika Bumil pernah mengalami kondisi ini sebelumnya.
Jika Bumil mengaIami kondisi tertentu yang berisiko menyebabkan keguguran, dokter mungkin akan menganjurkan Bumil untuk tidak berhubungan seksual selama kehamilan.
3. Memiliki gangguan plasenta
Ibu hamil yang mengalami gangguan plasenta, seperti plasenta previa dan solusio plasenta, umumnya dilarang atau dianjurkan untuk membatasi hubungan intim.
Alasannya karena orgasme dapat merangsang kontraksi rahim, sehingga berisiko menyebabkan perdarahan vagina saat hamil. Ketika hal ini terjadi, kondisi ibu hamil dan janin bisa bermasalah.
4. Mengalami perdarahan vagina
Perdarahan selama kehamilan, khususnya pada trimester pertama, adalah hal yang cukup umum terjadi pada sebagian ibu hamil. Biasanya kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan, karena perdarahan di awal kehamilan mungkin menandakan terjadinya implantasi atau menempelnya embrio (bakal janin) ke dinding rahim.
Namun, perdarahan saat hamil juga bisa menjadi tanda adanya kondisi serius yang dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin, terutama jika perdarahan tidak kunjung berhenti atau disertai nyeri berat pada rahim.