Ingin Tahu Hukum Memotong Kuku dan Rambut di Bulan Djulhijjah, Begini Penjelasan Lengkapnya

- 28 Juni 2022, 18:25 WIB
Ilustrasi larangan potong kuku dan rambut saat berkurban
Ilustrasi larangan potong kuku dan rambut saat berkurban /Pixabay.com/ DaModernDaVinci

WARTA PONTIANAK – Sebentar lagi dalam kalender Islam, akan segera memasuki bulan Dzulhijjah 1443 dan umat muslim akan merayakan Hari Raya Idul Adha 2022.

Namun ada perdebatan terkait boleh atau tidaknya memotong kuku dan rambut bagi orang yang ingin berkurban.

Perdebatan ini tidak hanya terjadi belakangan, seperti yang terlihat di medsos, tetapi juga sudah didiskusikan oleh ulama terdahulu.

Larangan ini masuk kategori amalan sunnah di bulan Dzulhijjah bagi yang berkurban, dan hanya dilakukan dalam beberapa waktu tertentu saja.

Dikutip dari islam.nu.or.id, permasalahan ini berawal dari perbedaan ulama dalam memahami hadits riwayat Ummu Salamah yang terdokumentasi dalam banyak kitab hadits.

Ia pernah mendengar Rasulullah SAW berkata:

إذا دخل العشر من ذي الحجة وأراد أحدكم أن يضحي فلا يمس من شعره ولا بشره شيئا حتى يضحي

Artinya, “Apabila sepuluh hari pertama Dzulhijjah telah masuk dan seorang di antara kamu hendak berkurban, maka janganlah menyentuh rambut dan kulit sedikitpun, sampai (selesai) berkurban,” (HR Ibnu Majah, Ahmad, dan lain-lain).

Pemahaman ulama terhadap hadits ini dapat dipilah menjadi dua kategori. Pendapat pertama memahami hadits ini mengatakan bahwa Nabi SAW melarang orang yang berkurban memotong kuku dan rambutnya.

Halaman:

Editor: Yuniardi

Sumber: islam.nu.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x