“Semisal di hari meninggalnya kakek pasti nenek yang masih hidup akan teringat. Maka alangkah baiknya pada hari wafat sang kakek mestinya anak-anak, menantu, dan cucu dapat berkumpul untuk membaca yasin, tahlil, dan mengirim doa” ujarnya.
Ia menilai sangat tidak pantas jika hari meninggalnya kakek yang membuat nenek sedih ternyata anak cucunya justru mengadakan pesta dan acara besar.
Baca Juga: Supaya Dimudahkan Segala Urusan di Dunia, Aa Gym Sarankan Doa yang Dianjurkan Rasulullah Ini
“Supaya kita tidak menyakiti hati nenek, maka kiai Jawa membuat aturan untuk tidak mengadakan pesta atau acara besar pada waktu hari meninggalnya kakek. Itulah ajaran kiai-kiai Ahlussunnah Wal Jamaah,” pungkasnya.***