Segitiga Intelektual Untuk Membangun Bangsa

- 9 Januari 2024, 18:10 WIB
Ilustrasi segitiga.
Ilustrasi segitiga. /Unsplash.com./@trnavskauni

WARTA PONTIANAK – Dalam perkembangannmya, analisis kritis merupakan salah satu poin penting yang menyebabkan manusia akan terus unggul daripada makhluk lainnya.

Dalam upayanya, setiap manusia pasti menginginkan untuk memiliki penalaran yang baik agar mendapatkan kehidupan yang lebih baik serta terhindar dari logical fallcy atau kecacatan dalam berfikir.

Di era digitalisasi saat ini, perkembangan teknologi yang sangat massive menyebabkan beberapa kluster masyrakat melemah daya pikirnya.

Telebih lagi kaula muda yang disuguhkan dengan hal-hal yang instan. Sebelum massivenya digitalisasi seseorang dapat menonton siaran televisi hanya sekali dan di jam yang telah ditentukan oleh platform media tersebut.

Namun saat ini kita dapat dengan mudahnya menonton apapun yang kita mau tanpa disusupi oleh kekhawatiran akan waktu yang menjadi penghambat.

Dimanapun dan kapanpun semuanya bisa dan mudah untuk diakses. Oleh karenanya, hal ini menjadi sebab mentalitas kaum millenial dapat dikatakan lebih "lunak" dari generasi-generasi sebelumnya.

Penajaman nalar dengan cara memastikan segitiga intelektual agar selalu menjadi patron dalam hidup khususnya untuk mengetahui serta memahami realitas sosial yang terjadi disekitar kita.

Baca Juga: Melawan Dominasi Artifical Intelegent Dengan Humanisme dan Analisis Kritis

Dengan membaca pengetahuan akan bertambah, dengan menulis kemampuan berfikir akan terasah dan dengan berdiskusi cara berkomunikasi akan terlatih.

Halaman:

Editor: Yuniardi

Sumber: Rifqi Al Furqon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x