Cek Saturasi Oksigen dengan Oximeter dan Analisis Gas Darah, Ini Perbedaannya

- 9 Juli 2021, 09:45 WIB
Ilustrasi Pulse Oksimeter,
Ilustrasi Pulse Oksimeter, /Pixabay/Charlykushu /

WARTA PONTIANAK - Saturasi oksigen merupakan nilai oksigen di dalam darah. Belakangan, istilah medis ini sangat krusial dan kian familiar bagi masyarakat seiring tidak terkendalinya penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Pasalnya, pengecekan saturasi oksigen merupakan salah satu aktivitas wajib yang harus dilakukan pasien positif virus corona.

Menurut dr. Theresia Rina Yunita, saturasi oksigen merupakan tolak ukur untuk mengetahui seberapa banyak hemoglobin (protein di dalam sel darah merah) yang terikat dengan oksigen. Hal ini dibandingkan dengan hemoglobin yang tidak terikat.

Baca Juga: Tiga Kelompok Penimbun Obat dan Tabung Oksigen Diringkus Polisi

Dokter Theresia menjelaskan, dengan mengetahui tingkat saturasi oksigen, Anda dapat mengetahui kondisi saturasi oksigen di dalam darah apakah baik atau buruk. Angka normal berkisar antara 95-100 persen.

Adapun cara cek saturasi oksigen bisa dilakukan dengan dua metode, yaitu menggunakan oximeter maupun analisis gas darah. Apa perbedaan keduanya?

Dikutip dari klikdokter.com, berikut ini perbedaan cara cek saturasi oksigen dengan oximeter dan analisis gas darah yang perlu Anda pahami:


1. Pengecekan dengan Oximeter


Seperti klip, cara penggunaan perangkat mungil ini cukup dengan menempelkannya pada daun telinga, atau ujung jari tangan maupun kaki. Umumnya, oximeter ditempelkan pada ujung jari tangan.

Halaman:

Editor: Suryadi

Sumber: klikdokter.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x