Kisah Perang Yerusalem: Konflik Perebutan Kota Suci

- 15 Februari 2024, 22:00 WIB
Ilustrasi kota tua Yerussalem.
Ilustrasi kota tua Yerussalem. /IrinaUzv/Pixabay

WARTA PONTIANAK – Yerusalem, yang merupakan kota suci bagi tiga agama besar (Islam, Kristen, dan Yahudi), telah menjadi saksi bisu berbagai pertempuran sengit dan perebutan kekuasaan selama berabad-abad.

Menguraikan "kisah perang Yerusalem" membutuhkan pemahaman mendalam tentang konteks dan kompleksitas setiap konflik yang terjadi di kota suci ini.

Berikut beberapa contoh lebih detail tentang beberapa konflik bersenjata terkait Yerusalem:

  1. Perang Salib Pertama (1095-1099)

Dipicu oleh seruan Paus Urbanus II untuk merebut Yerusalem dari umat Islam dengan dalih "membebaskan Tanah Suci". Tentara Salib, didorong semangat religius dan politik, berhasil merebut kota pada 1099.

Kemenangan ini diwarnai pembantaian besar-besaran terhadap penduduk Muslim dan Yahudi di Yerusalem, menandakan kebrutalan dan kekejaman perang.

Perang Salib Pertama menandai awal era baru dalam hubungan antara Kristen dan Islam, yang diwarnai permusuhan dan ketegangan selama berabad-abad.

  1. Pengepungan Yerusalem oleh Shalahuddin Al-Ayyubi (1187)

Hampir satu abad setelah dikuasai tentara Salib, Yerusalem dikepung oleh Shalahuddin, pemimpin Muslim dari Mesir dan Suriah yang terkenal dengan kebijaksanaan dan keadilannya.

Pengepungan berlangsung selama beberapa bulan dan diakhiri dengan kemenangan Shalahuddin pada 1187.

Shalahuddin menunjukkan toleransi dan belas kasihan kepada penduduk Kristen dan Yahudi di Yerusalem setelah kota direbut, mencontohkan nilai-nilai Islam tentang perdamaian dan inklusi.

Halaman:

Editor: Yuniardi

Sumber: Rifqi Al Furqon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x