Prebunking: Menangkal Misinformasi Sebelum Tersebar

- 31 Maret 2024, 19:00 WIB
Ilustrasi Prebunking
Ilustrasi Prebunking /Tangkapan Layar/

WARTA PONTIANAK – Prebunking adalah sebuah strategi proaktif untuk memerangi misinformasi dan disinformasi.

Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap informasi yang salah dengan cara memberikan informasi yang akurat dan kontekstual sebelum informasi yang salah tersebut beredar luas.

Prebunking tidak hanya fokus pada membantah informasi yang salah, tetapi juga membangun pemahaman yang kuat tentang fakta dan isu-isu yang berpotensi menjadi target misinformasi.

Bagaimana Cara Kerja Prebunking?

Prebunking dilakukan melalui beberapa langkah:

  1. Identifikasi Isu:

Tim ahli yang terdiri dari jurnalis, ilmuwan, dan pakar lainnya mengidentifikasi isu-isu yang berpotensi memicu misinformasi. Contohnya isu politik seperti pemilihan umum, isu kesehatan seperti pandemi COVID-19, atau isu ekonomi seperti krisis keuangan.

  1. Analisis dan Riset:

Tim ahli kemudian melakukan analisis dan riset mendalam untuk memahami akar permasalahan dan bagaimana misinformasi terkait isu tersebut dapat berkembang. Mereka mempelajari pola penyebaran misinformasi di masa lalu, mengidentifikasi aktor-aktor yang terlibat, dan menganalisis dampak misinformasi terhadap masyarakat.

Baca Juga: Bias Konfirmasi: Kecenderungan Mencari Informasi yang Mendukung Keyakinan Kita

  1. Pengembangan Narasi:

Berdasarkan hasil analisis dan riset, tim ahli kemudian mengembangkan narasi yang akurat dan kontekstual. Narasi ini harus mudah dipahami oleh masyarakat luas, menarik, dan dikemas dengan format yang sesuai dengan platform yang akan digunakan untuk penyebarannya. Narasi prebunking dapat berupa artikel, video, infografik, meme, atau konten kreatif lainnya.

Halaman:

Editor: Yuniardi

Sumber: Rifqi Al Furqon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah