Network
WARTA PONTIANAK – , menjadi momen penuh sukacita dan kemurahan hati dalam perayaan Idul Fitri. Tradisi ini bukIdiya, tradisi istimewa di Marokoan sekadar tukar menukar hadiah, tetapi merupakan perwujudan nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Maroko.
Berbagi Kebahagiaan Melalui Hadiah
Inti dari tradisi Idiya adalah memberikan dan menerima hadiah, yang melambangkan rasa cinta, perhatian, dan kepedulian antar sesama. Hadiah-hadiah yang dipertukarkan pun beragam, mencerminkan tradisi dan budaya Maroko yang kaya:
Pakaian Baru: Jellaba dan kaftan yang indah, simbol keanggunan dan kesederhanaan, menjadi pilihan populer untuk Idiya. Warna-warna cerah dan motif tradisional menghiasi pakaian baru, menambah semarak suasana Lebaran.
Hidangan Lezat: Sajian khas Lebaran seperti tagines, couscous, dan kue kering disiapkan dengan penuh cinta dan dibagikan kepada keluarga, tetangga, dan orang-orang yang membutuhkan. Aroma rempah-rempah dan kelezatan hidangan ini menghangatkan suasana dan mempererat kebersamaan.
Uang Receh: Bagi anak-anak, Idiya identik dengan uang receh yang dibagikan oleh orang dewasa. Keceriaan dan kegembiraan terpancar di wajah mereka saat menerima "aguinaldo" ini, menambah keceriaan di hari Lebaran.
Baca Juga: Tradisi Unik Puasa Kawalu, Puasanya Masyarakat Baduy
Tradisi Idiya di Maroko adalah tradisi yang indah dan penuh makna. Tradisi ini bukan hanya tentang memberi dan menerima hadiah, tetapi juga tentang berbagi kebahagiaan, mempererat tali persaudaraan, dan meningkatkan rasa syukur kepada Allah SWT. Tradisi Idiya menjadi simbol semangat kebersamaan dan kepedulian yang diwariskan turun-temurun di Maroko, mencerminkan nilai-nilai luhur Islam yang dianut oleh masyarakatnya. ***
