Legalisasi Ganja: Menimbang Manfaat dan Risiko di Tengah Kontroversi Global

- 24 April 2024, 05:00 WIB
Ilustrasi ganja. Mahkamah Konstitusi menolak legalisasi ganja di Indonesia. (Freepik).
Ilustrasi ganja. Mahkamah Konstitusi menolak legalisasi ganja di Indonesia. (Freepik). /

WARTA PONTIANAK – Legalisasi ganja adalah perdebatan sengit yang menarik perhatian dunia. Para pendukung reformasi kebijakan ini melihat potensi manfaat medis dan ekonomi, sementara penentang khawatir akan dampak kesehatan dan sosial negatif.

Untuk memahami kompleksitas masalah ini, mari kita selidiki lebih dalam argumen dari kedua sisi dan eksplorasi situasi di Indonesia.

Argumen untuk Legalisasi Ganja:

Potensi Manfaat Medis: Ganja mengandung cannabinoid, seperti THC dan CBD, yang tengah diteliti secara intensif terkait potensinya untuk pengobatan.

THC terbukti efektif mengurangi mual dan muntah akibat kemoterapi pada pasien kanker, serta meredakan nyeri kronis pada penderita kondisi seperti rheumatoid arthritis.

CBD, di sisi lain, menunjukkan janji dalam pengobatan epilepsi, kecemasan, dan gangguan kejiwaan tertentu seperti skizofrenia.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya efektivitas dan keamanan ganja untuk penggunaan medis, namun hasil awal cukup menjanjikan untuk melegakan penderita penyakit berat.

Kontrol dan Regulasi Pemerintah: Legalisasi memungkinkan pemerintah untuk mengatur dan memajaki ganja, menghasilkan pendapatan pajak baru.

Pajak ini dapat dialokasikan untuk penelitian medis terkait ganja, program pendidikan bahaya penyalahgunaan narkoba, dan perawatan kesehatan masyarakat. Regulasi yang ketat juga dapat meningkatkan kontrol kualitas produk ganja medis, memastikan keamanan dan standarisasi kandungan zat aktif.

Halaman:

Editor: Yuniardi

Sumber: Rifqi Al Furqon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x