WARTA PONTIANAK - Presiden Argentina, Alberto Fernandez dikabarkan positif Covid-19, ia baru saja berulang tahun yang ke 62 pada Jumat, 2 April 2021.
Baca Juga: Arie Untung: Aksi Teroris yang Terjadi di Indonesia Tidak Ada Hubunganya dengan Agama
Dikabarkan, keadaan Alberto Fernandez secara umum dalam keadaan sehat, meskipun menderita sakit kepala dan demam ringan pada Sabtu, 3 April 2021.
Sebelumnya ia mengatakan di Twitter bahwa dia diisolasi di bawah protokol standar COVID-19 setelah tes swab awal menunjukkan dia terkena virus.
Dikutip Warta Pontianak dari Reuters, Fernandez dikabarkan telah menerima vaksin Sputnik V Rusia awal tahun ini dan kini ia positif Covid-19.
“Diagnosis infeksi COVID-19 sudah dikonfirmasi. Gambaran klinisnya ringan karena sebagian besar efek perlindungan dari vaksin yang diterima," pernyataan yang dikeluarkan oleh dokter presiden, Federico Saavedra.
Meskipun ia dinyatakan positif Covid-19, Fernandez tetap bekerja dan menjalani tugasnya sebagai presiden Argentina.
Saya ingin mengakhiri ulang tahun saya tanpa berita ini, tapi saya bersemangat," ungkap Fernandez.
Wakil presiden Argentina, Cristina Fernandez dinyatakan sehat dan untuk beberapa waktu tidak melakukan hubungan langsung dengan presiden.
Institut Gamaleya Rusia, yang mengembangkan vaksin Sputnik V, mengeluarkan pernyataan terbuka kepada Alberto Fernandez, mengatakan bahwa Sputnik V efektif 91,6 persen melawan infeksi dan 100 persen efektif melawan kasus virus korona yang parah.
"Vaksinasi memastikan pemulihan Covid-19 dengan cepat dan tanpa mengalami gejala yang parah," penjelasan Institut Gamaleya.
Dikabarkan, Argentina telah diisolasi dalam berbagai tingkat selama lebih dari setahun dalam upaya melawan pandemi Covid-19.
Baca Juga: Penerima BLT UMKM Sudah Dibuka, Segera Usulkan Nama ke Dinas Terkait dan Klik di eform.bri.co.id
Tercatat, Covid-19 telah menewaskan lebih dari 56.000 orang di Argentina hingga saat ini. Sejauh ini, sekitar 682.868 orang Argentina telah divaksinasi penuh, dengan lansia dan petugas kesehatan mendapatkan prioritas, kata pemerintah Argentina.***