Telur Paskah Jadi Simbol Pembangkangan Pengunjuk Rasa Myanmar

4 April 2021, 23:13 WIB
Ilustrasi telur Paskah. /Reuters

WARTA  PONTIANAK - Penentang pemerintahan militer di Myanmar menuliskan pesan protes di telur Paskah pada Minggu, 4 April 2021.

Ribuan orang kembali turun ke jalan dan mengecam kudeta yang dilakukan militer Myanmar. Dikabarkan pada aksi yang dilakukan para pengunjuk rasa di jalanan memakan dua orang korban.

Dalam rangkaian acara yang dilakukan para pengunjuk rasa, pesan dituliskan di telur paskah diantaranya Revolusi Musim Semi, Kita harus menang, dan Keluar MAH yang mengacu pada pemimpin junta Min Aung Hlaing.

Baca Juga: 38 Orang Tewas saat Aksi Demonstrasi Menentang Kudeta Militer di Myanmar

"Paskah adalah tentang masa depan dan rakyat Myanmar dan Myanmar memiliki masa depan yang cerah dalam demokrasi federal," kata Dr Sasa, utusan internasional untuk pemerintah sipil yang digulingkan.

Sasa, adalah anggota dari etnis minoritas yang beragama Kristen di Myanmar, yang mana di Myanmar mayoritas beragama Buddha.

Para penentang pemerintahan militer telah melancarkan kampanye pembangkangan sipil sejak militer menggulingkan pemerintahan terpilih, Aung San Suu Kyi.

Para pemuda di kota Yangon membagikan telur berisi pesan protes terhadap kudeta militer di Myanmar.

Massa telah kembali ke jalan siang dan malam untuk menolak kembalinya kekuasaan militer setelah satu dekade Myanmar menjadi negara demokrasi.

Baca Juga: ASEAN Serukan Solusi Damai Untuk Krisis Kudeta Militer di Myanmar

Asosiasi Bantuan untuk Narapidana Politik (AAPP), sebuah kelompok aktivis yang memantau korban dan penangkapan, mengatakan jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 557, pada Sabtu 3 April 2021.

AAPP mengatakan 2.658 orang ditahan, termasuk empat wanita dan seorang pria yang berbicara dengan kru berita yang berkunjung dalam wawancara di jalan-jalan kota Yangon pekan lalu.

Junta Myanmar berupaya untuk mengakhiri protes, mereka telah meningkatkan kampanye untuk membungkam kritik.

Junta juga memerintahkan penyedia internet untuk memotong broadband nirkabel dan mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk hampir 40 selebriti yang terkenal di Myanmar.

Baca Juga: Kudeta Militer Myanmar, Inggris Jatuhkan Sanksi Tambahan

Penangkapan dilakukan karena penentangan mereka terhadap aturan militer, termasuk influencer media sosial, penyanyi dan model, melalui undang-undang yang melarang perbedaan pendapat di angkatan bersenjata.***

Editor: M. Reinardo Sinaga

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler