WARTA PONTIANAK – Pada akhirnya, Alamlah yang memadamkan api yang menghanguskan ribuan hektar hingga memaksa desa-desa di utara Siprus diveakuasi.
Para personel militer Inggris dan Israel serta pemerintah Siprus Yunani, telah menanggapi seruan bantuan untuk memadamkan api yang dimulai Selasa di daerah Kantara di pegunungan Kyrenia.
"Api ... telah padam sebagian besar dengan efek hujan yang turun tadi malam," kata Unal Ustel, perdana menteri Republik Turki Siprus Utara, yang hanya diakui oleh Ankara.
“Kami telah selamat dari bencana besar.”
Dikutip dari Arab News, belum ada laporan mengenai korban jiwa tetapi pihak berwenang Siprus Turki mengatakan, lebih dari 6.500 hektar (2.600 hektar) telah terbakar.
Helikopter masih menjatuhkan air ke punggung bukit yang terbakar pada hari Jumat, sebelum hujan lebat turun pada Sabtu malam.
Kepala departemen kehutanan setempat, Cemil Karzaoglu mengatakan api sepenuhnya terkendali dan operasi pembersihan terus berlanjut kendati asap masih jelas terlihat.
Ustel mengucapkan terima kasih kepada “Area Pangkalan Inggris, Israel dan pemerintah Siprus Yunani atas dukungan mereka dalam memadamkan api dari udara.”
Baca Juga: Pemerhati Lingkungan Ingatkan Dampak Akibat Kebakaran Depot Kargo di Bangladesh
Pasukan penjaga perdamaian PBB mengatakan, pihaknya mengoordinasikan respons pemadam kebakaran.
Menurut laporan media Siprus sebelumnya, setidaknya empat desa dievakuasi.
Layanan darurat dari Israel dan Area Pangkalan Berdaulat Inggris di pulau Mediterania timur sering membantu memerangi kebakaran hutan yang sering terjadi di Siprus.
Pada Juli tahun lalu, kebakaran yang terjadi di distrik Larnaca dan Limassol merenggut nyawa empat pekerja pertanian Mesir dan menghancurkan lebih dari 12.000 hektar.
Baca Juga: Seorang Petugas Pemadam Kebakaran Tewas saat Restoran di Kota Ini Meledak
Siprus telah terpecah sejak 1974 ketika pasukan Turki menduduki bagian utara pulau itu sebagai tanggapan atas kudeta militer yang disponsori oleh junta yang berkuasa di Yunani saat itu. ***