Tiongkok Kirim Kapal Mata-mata ke Laut China Selatan

16 Oktober 2020, 21:00 WIB
Tiongkok beri peringatan pada Vietnam soal Laut China Selatan /PIXABAY/GLABORDE7

WARTA PONTIANAK - Tiongkok dilaporkan telah mengirim kapal mata-mata ke kawasan sengketa Laut China Selatan sebagai peringatan untuk Vietnam.

Data pelacakan kapal mengungkapkan Beijing mengerahkan kapal survei mata-mata kontroversial yang dikawal oleh Penjaga Pantai pada hari Selasa, 13 Oktober 2020.

Pengiriman kapal itu terjadi ketika perselisihan di perairan yang disengketakan terus memanas.

Dikutip Pikiran-rakyat.com dari Express, Tiongkok sering menyebarkan kapal mata-mata kontroversial itu ke perairan yang diklaim oleh negara lain di Laut China Selatan untuk memantau saingan, serta untuk tujuan militer.

Apakah kamu malu dengan senyummu?
Pengiriman kapal itu menjadi tindakan yang ditafsirkan sebagai penegasan klaim Tiongkok atas 'hak historis' di hampir seluruh Laut China Selatan.

Kondisi ini terjadi ketika Perdana Menteri baru Jepang Yoshihide Suga bersiap untuk mengunjungi Vietnam minggu depan, negara yang dipandang Beijing sebagai saingan strategis.

Data pengiriman yang ditinjau oleh RFA mengungkapkan survei Shiyan-1 dan kapal penelitian berangkat dari Teluk Haikou, di provinsi Hainan China, pada hari Senin.

Data pengiriman mengungkapkan kapal survei Shiyan-1 dan kapal penelitian berangkat dari Teluk Haikou, di provinsi Hainan China, pada hari Senin, 12 Oktober 2020.

Kapal itu kemudian muncul dalam jarak 70 mil laut dari provinsi Quang Ngai Vietnam pada hari Selasa. Sementara pada Rabu pagi, kapal itu berada 78 mil laut di lepas pantai provinsi Binh Dinh di pantai tengah Vietnam.

Tindakan tersebut membuat Vietnam waspada dan mengirim lima kapal yang dioperasikan oleh badan penegakan hukum maritim Vietnam untuk memantau kedua kapal tersebut saat mendekati perairan negaranya.

Menjelang kunjungan Jepang ke Vietnam, PM Suga, yang menggantikan Shino Abe bulan lalu, menelepon PM Vietnam, Nguyen Xuan Phuc.

"Jepang akan bekerja dengan berbagai negara untuk mewujudkan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Itulah ide yang kami miliki,” kata Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Kato Katsunobu yang mengungkapkan tentang panggilan telepon tersebut.

Sementara itu. Mori Takeo, Wakil Menteri Luar Negeri Jepang menambahkan kunjungan itu menggarisbawahi pentingnya perdamaian dan stabilitas di kawasan.

Vietnam dan Tiongkok selama bertahun-tahun berselisih tentang perairan yang berpotensi kaya energi. Vietnam menyebut Laut China Selatan sebagai Laut Timur.

Dimulai sejak Juli 2020 lalu, kapal Vietnam menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk membayangi kapal pemantau Haiyang Dizhi 8 milik Tiongkok di perairan kaya sumber daya.***

Editor: Y. Dody Luber Anton

Tags

Terkini

Terpopuler