PM Jepang Dikritik Habis Soal Subsidi Perjalanan

- 14 Desember 2020, 22:39 WIB
PM Jepang Yoshihide Suga (kiri).
PM Jepang Yoshihide Suga (kiri). //Instagram/suga.yoshihide /

WARTA PONTIANAK - Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga diminta dapat membatasi lebih jauh program subsidi perjalanan yang banyak dikritik dalam upaya menahan infeksi virus corona.

Keputusan itu akan diambil ketika peringkat dukungan publik atas penanganan pandemi merosot.

Dilansir dari Antara, Senin 14  Desember 2020, Jepang belum mengalami jenis penularan besar-besaran yang melanda Amerika Serikat dan sebagian Eropa, infeksi telah memburuk saat musim dingin tiba, terutama di daerah seperti pulau utara Hokkaido dan kota Osaka.

Negara itu mengalami lebih dari 3.000 infeksi baru untuk pertama kalinya dalam satu hari pada Sabtu dan Tokyo, ibu kota dan kota terbesar Jepang, mengonfirmasi 621 kasus baru.

Baca Juga: Walau Dihantam Covid-19, Warga Brazil Tetap Percaya Bolsonaro

Meskipun ada kekhawatiran dari para ahli bahwa kampanye perjalanan yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi sebenarnya dapat membantu menyebarkan virus, Suga bersikeras bahwa penghentian segera seluruh kampanye perjalanan tidak jadi pertimbangan. Pemerintah menghentikan sementara kampanye hanya di dua wilayah yang terkena dampak paling parah.

"Jika ekonomi hancur, masalah jadi serius," kata Suga di balai kota lewat komunikasi daring, Jumat.

Jajak pendapat akhir pekan menemukan dukungan publik untuk perdana menteri terkikis karena penanganan pandemi. Sebuah jajak pendapat surat kabar Mainichi pada Sabtu menurunkan peringkat dukungannya menjadi 40%, turun 17% dari bulan lalu.

Baca Juga: PM Eswatini Meninggal di Afrika Selatan karena Covid-19

Halaman:

Editor: M. Reinardo Sinaga

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x