Otoritas Kesehatan Korea Selatan Terus Waspada usai Temukan Varian Baru Virus Corona

- 29 Desember 2020, 16:38 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /Padrinan/Pixabay

WARTA PONTIANAK - Korea Selatan tengah berjuang mengatasi gelombang ketiga wabah virus corona yang diduga paling mematikan.

Untuk itulah, otoritas kesehatan setempat terus waspada usai ditemukan varian baru virus corona yang berasal dari Inggris pada Senin lalu. Varian baru virus corona ini di klaim 70 persen lebih mudah menular.

Varian baru virus corona ini ditemukan oleh Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan, usai memeriksa tiga warganya yang terinfeksi varian baru virus corona setelah kembali dari Inggris.

Baca Juga: Warga di AS Mengaku Marasakan Efek Samping usai di Suntik Vaksin Covid-19

Pihak berwenang tengah menyelidiki kasus tersebut untuk menentukan apakah seorang pria tua Korea yang secara anumerta dinyatakan positif Covid-19 setelah kembali dari Inggris memiliki kemungkinan terinfeksi varian baru. Begitu pula dengan tiga anggota keluarganya.

Sebagaimana diberitakan Pikiran Rakyat (PR) dalam artikel berjudul Temukan Pasien dengan Varian Baru Covid-19, Otoritas Kesehatan Korea Selatan Semakin Waspada pada Selasa, 29 Desember 2020, varian baru covid-19 yang diperkirakan berasal dari London pada pertengahan September, tengah diteliti untuk melihat seberapa bahaya dampak yang ditimbulkannya.

Inggris telah memberlakukan pembatasan berat pada populasinya untuk melawan varian baru, sementara Korea Selatan mengumumkan akan menangguhkan penerbangan tujuan Inggris selama seminggu setelah batas waktu aslinya pada 31 Desember 2020 tengah malam.

Baca Juga: Kaleidoskop 2020: 7 Peristiwa Mengerikan Terjadi di Indonesia dan Dunia, Nomor 6 Sadis

 

“Kami melakukan langkah-langkah yang diperkuat untuk semua entri untuk mencegah masuknya varian Covid-19 dari Inggris dan Afrika Selatan,” kata Komisaris KDCA Jeong Eun-kyeong pada Senin, 28 Desember 2020.

Dilansir dari Korea Herald, pada Senin, 28 Desember 2020, Otoritas Korea mengumumkan 808 kasus virus Corona baru, 787 ditularkan secara lokal, dan 21 ditularkan dari luar negeri. Dengan begitu, telah terjadi peningkatan jumlah total kasus yang tercatat di Korea, yaitu 57.680.

 

Akibat kenaikan jumlah kasus harian tetap tinggi, pada Minggu, 27 Desember 2020, Korea mengumumkan akan mempertahankan aturan jarak sosial yang diperketat hingga 3 Januari 2021. Wilayah ibu kota Seoul, Incheon, dan Provinsi Gyeonggi di bawah aturan Level 2.5 dan wilayah lainnya di bawah level 2.

Baca Juga: Jepang Temukan Kemunculan Varian Baru Virus Corona dari Afrika Selatan

Pihak berwenang menetapkan batasan yang lebih kuat untuk musim liburan musim dingin, terutama untuk pertemuan dan perjalanan pribadi. Otoritas terkait juga menutup semua resor ski, gelanggang es, dan bukit kereta luncur. Selain itu, pemerintah Seoul melarang pertemuan pribadi lima orang atau lebih hingga 3 Januari mendatang.

Menegakkan langkah-langkah pengendalian virus yang ketat di wilayah ibu kota Seoul menjadi fokus utama otoritas lokal karena wilayah Greater Seoul bertanggung jawab terhadap hampir 60 persen dari semua kasus di Korea hingga saat ini. Terhitung 67,3 persen dari kasus harian baru.

Seoul mengumumkan 297 kasus baru, diikuti Provinsi Gyeonggi dengan 188 kasus, dan Incheon dengan 45 kasus.

Baca Juga: 58 Alumni CLC Sabah Malaysia Melanjutkan Studi di Indonesia, KRI Tawau Fasilitasi Keberangkatan

Pejabat mendesak orang-orang untuk mengambil tindakan pencegahan ekstra di rumah karena sekira 25 persen pasien covid-19 yang dilaporkan selama sebulan terakhir terinfeksi melalui anggota keluarga.

Perdana Menteri Chung Sye-kyun mengatakan bahwa para pejabat menemukan pola orang-orang yang aktif secara ekonomi berusia 40-an dan 50-an yang menularkan virus ke anggota keluarga.

Sekira 44 persen dari pasien covid-19 dikonfirmasi berusia 20-an atau lebih muda telah terinfeksi melalui kontak dengan anggota rumah tangga.

“Kunci untuk mengekang kebangkitan hari ini adalah secara efektif melakukan tindakan pengendalian virus di rumah, tempat kerja, dan kegiatan sosial,” kata Chung.

Baca Juga: TV Tunisia Tertarik Menayangkan Kuliner, Budaya dan Ekonomi Indonesia, Cek Videonya di Sini

“Saya meminta orang paruh baya dan lansia untuk benar-benar menjalankan aturan sanitasi di tempat kerja dan batas sosial untuk melindungi kehidupan anggota keluarga tercinta,” ucapnya.

Akhir pekan ini, Korea telah melaporkan total 819 kematian akibat virus Corona baru, naik 11 dari sebelumnya.

Jumlah pasien covid-19 dalam kondisi serius atau kritis mencapai 295 orang, naik dari 293 orang dari sebelumnya. Ada sebanyak 39.268 orang telah dipulangkan dari karantina setelah pulih.

Baca Juga: Bidik Potensi Pasar Musik di Mozambik, KBRI Maputo Gandeng Produsen Gitar Indonesia

 

Menurut KDCA, Korea Selatan memutuskan untuk membeli vaksin untuk 46 juta orang dan menandatangani kontrak resmi untuk 36 juta orang.

Pemerintah sedang dalam pembicaraan dengan pengembang untuk membeli lebih banyak vaksin untuk 10 juta orang.

Komisaris KDCA Jeong mengatakan jumlah vaksin yang akan dibawa ke Korea mulai kuartal pertama tahun depan.

NB : untuk mengetahui berita seputar kilas balik 2020 atau kaleidoskop 2020 dan peruntungan di tahun 2021 (shio kerbau), dapatkan informasinya di Warta Pontianak yang akan selalu menjadi referensi informasi terkini bagi anda.***

 
 

Editor: Y. Dody Luber Anton

Sumber: Pikiran Rakyat Korea Herald


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah