Dirjen WHO Sebut Semua Dugaan Dimungkinkan Selidiki Asal Usul Covid-19

- 13 Februari 2021, 18:46 WIB
Panglima AD Ethiopia Tuduh Dirjen WHO Dukung Gerakan Pemberontak
Panglima AD Ethiopia Tuduh Dirjen WHO Dukung Gerakan Pemberontak /UNAIDS

WARTA PONTIANAK - Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah pengarahan menyebutkan, semua hipotesis atau dugaan masih terbuka dalam penyelidikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang asal-usul COVID-19.

Sebuah misi yang dipimpin WHO di China pada pekan ini menyampaikan bahwa mereka tidak lagi menyelidiki lebih jauh pertanyaan apakah virus corona baru itu lolos dari laboratorium, yang dianggap sangat tidak mungkin. Amerika Serikat telah mengatakan akan meninjau temuan dari misi WHO tersebut.

"Beberapa pertanyaan telah diajukan mengenai apakah beberapa hipotesis telah dibuang. Setelah berbicara dengan beberapa anggota tim, saya ingin memastikan bahwa semua hipotesis tetap terbuka dan memerlukan analisis dan studi lebih lanjut," kata Tedros, dilansir dari Antara, Sabtu 13 Februari 2021.

Baca Juga: Tim WHO Turun ke Wuhan, Cari Asal Usul Covid-19

"Beberapa dari pekerjaan penyelidikan itu mungkin berada di luar kendali dan ruang lingkup misi (WHO) ini. Kami selalu mengatakan bahwa misi ini tidak akan menemukan semua jawaban, tetapi telah menambahkan informasi penting yang membawa kita lebih dekat untuk memahami asal-usul virus penyebab COVID-19," ujar Dirjen WHO itu.

Misi penyelidikan WHO tersebut mengatakan hipotesis utamanya adalah bahwa virus corona baru berasal dari kelelawar, meskipun ada beberapa kemungkinan skenario bagaimana virus itu menular ke manusia, mungkin pertama dengan menginfeksi spesies hewan lain.

Pemerintahan mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang meninggalkan jabatannya bulan lalu, mengatakan pihaknya yakin virus corona baru itu mungkin telah keluar karena kebocoran dari laboratorium di kota Wuhan di China.

Baca Juga: Cari Asal Usul COVID-19, WHO sebut Gua Kelelawar di Yunnan China Perlu Diteliti

China membantah keras hal itu, dan mengatakan Institut Virologi Wuhan tidak mempelajari virus-virus terkait.***

Editor: M. Reinardo Sinaga

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah