Sejumlah Kedubes Negara Barat di Myanmar Minta Militer Tahan Diri Hadapi Demonstran

- 15 Februari 2021, 22:06 WIB
Para pengunjuk rasa memegang bendera dan memberi hormat tiga jari saat mereka memprotes kudeta militer dan menuntut pembebasan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi, di Yangon, Myanmar, 12 Februari 2021. (Reuters/Stringer)
Para pengunjuk rasa memegang bendera dan memberi hormat tiga jari saat mereka memprotes kudeta militer dan menuntut pembebasan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi, di Yangon, Myanmar, 12 Februari 2021. (Reuters/Stringer) /

WARTA PONTIANAK - Kedutaan Besar Negara Barat di Myanmar pada Minggu 14 Februari 2021, meminta militer setempat agar menahan diri dari kekerasan menghadapi demonstran dan warga sipil setelah pasukan keamanan melepaskan tembakan untuk membubarkan massa.

Pasukan militer juga mengerahkan kendaraan lapis baja di sejumlah kota.

Melalui pernyataan yang dirilis pada Minggu Kedutaan Besar Uni Eropa, Britania Raya, Kanada dan 11 negara lainnya mengecam penangkapan pimpinan politik dan pelecehan terhadap awak media pasca kudeta 1 Februari.

Baca Juga: Pengunjuk Rasa Tak Henti Berdemonstrasi Akibat Kudeta Militer Myanmar

Dilansir dari Antara, Senin 15 Februari 2021, pernyataan itu juga mengecam putusnya komunikasi militer.

"Kami mendukung rakyat Myanmar dalam pencarian mereka atas demokrasi, kebebasan, perdamaian serta kemakmuran. Dunia sedang menyaksikannya," bunyi pernyataan tersebut.

Baca Juga: Dewan Keamanan PBB Akan Jatuhkan Sanksi Atas Kudeta Militer Myanmar

Militer mengambil alih kekuasaan sipil dengan alasan pemilihan umum yang dimenangi pemimpin politik yang juga peraih Nobel Perdamaian Auang San Suu Kyi berlangsung curang.

Para pemimpin dunia, termasuk Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres dan Paus Fransiskus mengecam tindakan militer mengudeta pemerintahan sipil itu.

Presiden AS Joe Biden mengatakan dalam pidatonya bahwa tidak diragukan lagi dalam demokrasi kekuatan militer tidak dapat membatalkan hasil pemilu.***

Editor: M. Reinardo Sinaga

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah