Vaksin Covid-19 Pfizer Ampuh Hingga 92,6 Persen, Peneliti Minta Dosis Kedua Ditunda

- 18 Februari 2021, 18:02 WIB
Ilustrasi vaksin Pfizer untuk vaksinasi Covid-19.
Ilustrasi vaksin Pfizer untuk vaksinasi Covid-19. /Reuters/

WARTA PONTIANAK - Peneliti Danuta Skowronski dan Gaston De Serres mendesak sejumlah negara agar menunda pemberian dosis kedua vaksin COVID-19 Pfizer, yang mereka katakan memiliki keampuhan 92,6 persen setelah dosis pertama.

Kedua peneliti mengatakan temuan mereka bermula dari dokumen Pfizer yang diserahkan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA).

Temuan itu juga serupa dengan keampuhan 92,1 persen dosis pertama yang dilaporkan vaksin mRNA-1273 Moderna, kata Skowronski dan De Serres melalui surat yang dipublikasikan di New England Journal of Medicine.

Baca Juga: Malaysia Gunakan Vaksin Pfizer dan BioNTech, Gelombang Pertama Distribusi 26 Februari 2021

Mereka memperingatkan bahwa mungkin terjadi ketidakpastian soal durasi perlindungan dengan dosis tunggal, akan tetapi menurut mereka pemberian dosis kedua sebulan setelah dosis pertama memberikan "sedikit khasiat tambahan dalam jangka pendek."

"Mengingat kurangnya vaksin saat ini, penundaan dosis kedua menjadi masalah keamanan nasional yang, jika diabaikan, tentunya akan menimbulkan ribuan pasien rawat inap dan kematian COVID-19 di Amerika Serikat pada musim dingin ini," para penulis memperingatkan, dilansir dari ANTARA, Kamis 18 Februari 2021.

Baca Juga: Wanita Berusia 90 Tahun Jadi Pasien Pertama yang Terima Suntikan Vaksin Pfizer di Inggris

Dalam tanggapannya, Pfizer menyebutkan bahwa penjadwalan alternatif pemberian dosis vaksin buatannya belum dievaluasi dan keputusan untuk melakukan itu (pemberian dosis kedua) berada di tangan otoritas kesehatan.

"Kami di Prizer yakin bahwa sangat penting bagi otoritas kesehatan untuk mengawasi jadwal alternatif pemberian dosis guna memastikan bahwa vaksin memberi perlindungan semaksimal mungkin," katanya.***

 

Editor: M. Reinardo Sinaga

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x