Australia Larang Warga Negaranya Pulang dari India

- 1 Mei 2021, 15:50 WIB
Ilustrasi: Australia Larang Warga Negaranya Pulang dari India
Ilustrasi: Australia Larang Warga Negaranya Pulang dari India /OpenClipart-Vectors /Pixabay

Dikabarkan, pemerintah akan mempertimbangkan kembali pembatasan pada 15 Mei 2021 dan melihat situasi perkembangan dari kasus Corona di India.

Baca Juga: 2 Nelayan asal NTT Terdampar di Australia usai Diterjang Gelombang

Jumlah kematian akibat virus korona di India melewati 200.000 minggu ini, dan kasus mendekati 19 juta karena strain baru yang ganas telah dikombinasikan dengan acara penyebar super seperti demonstrasi politik dan festival keagamaan.

Neela Janakiramanan, seorang ahli bedah Australia dengan keluarga di India mengatakan keputusan untuk mengkriminalkan warga Australia yang kembali dari India tidak proporsional dan terlalu menghukum.

"Orang India-Australia melihat ini sebagai kebijakan rasis karena kami diperlakukan berbeda dari orang-orang dari negara lain yang pernah mengalami gelombang infeksi serupa seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Eropa. Sangat sulit untuk merasakan apa pun selain ditargetkan sebagai suku," ujar Neela.

Baca Juga: Krisis Kesehatan di India, Total Pasien Terkonfirmasi Positif Covid-19 Tembus Angka Lebih dari 18 Juta Jiwa

Kelompok hak asasi manusia juga menyuarakan kemarahan atas larangan tersebut, menyarankan fokus pemerintah seharusnya pada peningkatan sistem karantina, bukan pada hukuman.

"Ini adalah tanggapan yang keterlaluan. Warga Australia memiliki hak untuk kembali ke negara mereka sendiri," kata direktur Human Rights Watch Australia, Elaine Pearson dalam sebuah pernyataan.

"Pemerintah harus mencari cara untuk dengan aman mengkarantina warga Australia yang kembali dari India, alih-alih memfokuskan upaya mereka pada hukuman penjara dan hukuman berat," tambah Elaine.

Baca Juga: Mutasi Virus Covid-19 Baru India Sudah Masuk Indonesia, 10 Orang Telah Terpapar

Halaman:

Editor: Yuniardi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah