WARTA PONTIANAK - Masjid Al Aqsa, gerbang Damaskus Kota Tua dan distrik Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur mengalami penyerangan pada Jumat 7 Mei 2021.
Baca Juga: Masjid Al-Aqsha Minta Bantuan Dunia Islam Melalui Pengeras Suara
Aksi biadab dari zionis Israel itupun membuat dunia turut andil dan turun tangan untuk menangani perisitwa penyerangan di Masjid Al Aqsa.
Dilansir dari Aljazeera.com pada 10 Mei 2021, setidaknya ada sembilan negara yang turut ancil atas aksi keji tersebut, mulai dari Amerika Serikat hingga Jerman.
Turki
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berjanji akan memobilisasi dunia untuk menghentikan teror Israel, melalui panggilan telepon ke para pemimpin Palestina.
Baca Juga: Konflik Israel-Palestina Meningkat, Paus Fransiskus Kirim Doa
Pemimpin Turki itu berjanji untuk melakukan segala daya untuk memobilisasi dunia, dimulai dengan dunia Islam, untuk menghentikan teror dan pendudukan Israel", kata kantornya.
Iran
Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif turun ke Twitter untuk menyalahkan Israel karena mencuri tanah dan rumah rakyat dan menciptakan rezim Apartheid.
Dia juga menuduh Israel menolak untuk memvaksinasi warganya di bawah pendudukan ilegal, dan menuduh polisi Israel menembak jemaah yang tidak bersalah di dalam Masjid Al-Aqsa.
Pada hari Sabtu, seorang juru bicara kementerian luar negeri meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengutuk tindakan polisi Israel di kompleks masjid, mengatakan itu sama dengan kejahatan perang.
Baca Juga: Erdogan: Serangan Israel ke Baitul Maqdis adalah Tindakan Tak Bermoral dan Kurang Ajar
Mesir
Kementerian Luar Negeri Mesir mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya dengan tegas mengutuk serangan baru pasukan Israel ke Masjid Al-Aqsa.
Asisten Menteri Luar Negeri Mesir, Nazih al-Najari, pada hari Senin bertemu dengan duta besar Israel di Kairo, Amira Oron, untuk mengatakan Mesir menolak dan mengecam tindakan Israel.
Amerika Serikat
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan serangan roket oleh kelompok bersenjata Palestina di Jalur Gaza ke Israel adalah eskalasi yang tidak dapat diterima bahwa Amerika Serikat sepenuhnya terlibat untuk mempromosikan ketenangan di Yerusalem.
Baca Juga: Indonesia Kecam Aksi Pengusiran Warga Palestina oleh Israel
PBB
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengungkapkan keprihatinannya yang mendalam atas situasi di Yerusalem Timur yang diduduki, serta kemungkinan pengusiran paksa keluarga Palestina dari rumah mereka di Sheikh Jarrah.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicaranya Stephane Dujarric, kepala PBB mendesak Israel untuk menghentikan pembongkaran dan penggusuran, sejalan dengan kewajibannya di bawah hukum kemanusiaan internasional dan hak asasi manusia internasional.
“Otoritas Israel harus menahan diri secara maksimal dan menghormati hak kebebasan berkumpul secara damai. Semua pemimpin memiliki tanggung jawab untuk bertindak melawan ekstremis dan untuk berbicara menentang semua tindakan kekerasan dan hasutan,” katanya.
Baca Juga: Perhimpunan Ulama Palestina sebut Awak KRI Nanggala-402 yang Gugur sebagai Syuhada
Kuartet Timur Tengah
Empat anggota Kuartet Timur Tengah - AS, Rusia, Uni Eropa dan PBB - pada hari Sabtu menyatakan "keprihatinan yang mendalam" atas kekerasan di Yerusalem.
Paus Francis
Baca Juga: Palestina Kembali Meminta Internasional Turun Tangan Atas Tindakan Keji Israel
Paus Fransiskus pada hari Minggu menyerukan diakhirinya kekerasan, dengan mengatakan dia mengikuti dengan perhatian khusus peristiwa yang terjadi di Yerusalem.***