China Peringatkan Hubungan Buruk dengan AS Dapat Membahayakan Kerjasama Iklim

- 2 September 2021, 14:28 WIB
Ilustrasi hubungan AS dan China
Ilustrasi hubungan AS dan China /Pexels/

“Para pemimpin China telah lama mengatakan bahwa mereka terlibat dalam aksi iklim bukan karena tekanan dari luar, tetapi karena itu menguntungkan China dan dunia pada umumnya,” kata Alex Wang, pakar iklim dan profesor di UCLA.

Baca Juga: Banjir di India Selatan Ancam Ratusan Ribu Warga, Sebagian Orang Bertahan di Atap Rumah

“Jika demikian, maka ketegangan AS-China seharusnya tidak memperlambat aksi iklim China.”

Pengguna batu bara terbesar di dunia, Cina memperoleh sekitar 60 persen tenaganya dari batu bara. Perusahaan berencana untuk membangun lebih banyak pembangkit listrik tenaga batu bara tetapi masih berencana untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.

China telah menetapkan target untuk menghasilkan 20 persen dari total konsumsi energi negara dari energi terbarukan pada tahun 2025 dan mengurangi total emisi mulai dari tahun 2030.

Sementara itu, Presiden China Xi Jinping ingin China menjadi netral karbon pada tahun 2060.

Presiden AS Joe Biden telah mengumumkan tujuan untuk mengurangi hingga 52 persen dari emisi gas rumah kaca negara itu pada tahun 2030 - dua kali lipat dari target yang ditetapkan oleh mantan Presiden Barack Obama dalam kesepakatan iklim Paris tahun 2015.

Upaya dekarbonisasi global akan menjadi sorotan pada konferensi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang akan diadakan di Glasgow, Skotlandia, pada akhir November 2021 mendatang, yang dikenal sebagai Konferensi Perubahan Iklim PBB 2021 atau COP26.***

Halaman:

Editor: Y. Dody Luber Anton

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x