China Peringatkan Hubungan Buruk dengan AS Dapat Membahayakan Kerjasama Iklim

- 2 September 2021, 14:28 WIB
Ilustrasi hubungan AS dan China
Ilustrasi hubungan AS dan China /Pexels/

Baca Juga: 11 Gerilyawan Negara Islam di Pakistan Tewas saat Digerebek Pasukan Unit Kontra Terorisme

Kerry berada di Tianjin untuk mengadakan pembicaraan tatap muka dengan Xie Zhenhua, utusan khusus iklim China, tentang tanggapan bersama negara-negara tersebut terhadap krisis iklim.

Sebelumnya, mantan Menteri Luar Negeri AS telah menyerukan upaya yang lebih kuat untuk mengekang kenaikan suhu hingga tidak lebih dari 1,5C (34.7F) di atas tingkat pra-industri, dan mendesak China untuk bergabung dengan AS dalam mengurangi emisi karbon.

Pertemuan di Tianjin adalah yang kedua diadakan antara Kerry dan Xie, dengan yang pertama berlangsung di Shanghai pada bulan April 2021 lalu. Kerry tidak punya wewenang untuk membahas apapun selain isu perubahan iklim.

Pengamat iklim berharap bahwa pembicaraan akan mengarah pada janji yang lebih ambisius oleh kedua negara untuk mengatasi emisi gas rumah kaca.

Baca Juga: Banjir di India Selatan Ancam Ratusan Ribu Warga, Sebagian Orang Bertahan di Atap Rumah

Seperti diketahui, China adalah negara penghasil gas rumah kaca terbesar di dunia, diikuti oleh AS.

“G2 (Cina dan Amerika Serikat) perlu menyadari bahwa di luar oasis dan gurun bilateral mereka, seluruh planet dipertaruhkan,” kata Li Shuo, penasihat iklim senior di kelompok lingkungan Greenpeace.

“Jika mereka tidak membuat kemajuan iklim bersama cukup cepat, semuanya akan segera menjadi gurun,” tambahnya.

Meskipun Wang memperingatkan bahwa perubahan iklim sekarang dapat dikaitkan dengan masalah diplomatik lainnya, China bersikeras bahwa upayanya untuk mengekang emisinya dan beralih ke bentuk energi yang lebih bersih adalah bagian penting dari agenda kebijakan domestiknya yang ambisius.

Halaman:

Editor: Y. Dody Luber Anton

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x