China dan AS Dikabarkan Gagal Jalin Kesepakatan tentang Perubahan Iklim

- 4 September 2021, 14:15 WIB
Ilustrasi China dan Amerika Serikat (AS)
Ilustrasi China dan Amerika Serikat (AS) /Karolina Grabowska/Pexels/

WARTA PONTIANAK - China dan Amerika Serikat (AS) telah gagal mencapai kesepakatan tentang perubahan iklim.

Dikutip dari South China Morning, Beijing dikabarkan menolak seruan untuk membuat lebih banyak janji publik tentang perubahan iklim sebelum pertemuan puncak iklim Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di Glasgow pada November 2021 mendatang.

Dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada hari Jumat 3 September 2021, surat kabar yang berbasis di Hongkong tersebut mengungkapkan, bahwa pembicaraan itu juga terjerat dalam perdebatan tentang hak asasi manusia, setelah Washington baru-baru ini menargetkan industri tenaga surya Beijing atas tuduhan kerja paksa minoritas Muslim Uighur di Xinjiang.

“China sudah memiliki rencana dan peta jalannya sendiri untuk mencapai tujuan iklimnya,” kata para pemimpin China kepada utusan iklim AS John Kerry seperti dikutip dari laporan tersebut.

Baca Juga: Inggris Tiba-tiba Kekurangan Pasokan Makanan, Ada Apa Ya?

Runtuhnya pembicaraan terjadi pada saat kritis, ketika dua negara ekonomi terbesar dunia bergulat dengan konsekuensi mendiamkan diri terhadap perubahan iklim, termasuk banjir mematikan baru-baru ini di New York, dan hujan deras yang melanda beberapa kota di China pada Juli dan Agustus 2021 lalu yang menewaskan ratusan orang.

Dilansir dari Climate Trade, China dan AS juga merupakan dua negara penyumbang polusi teratas di dunia, menghasilkan 10 juta dan 5,4 juta ton CO2 atau karbondioksida pada 2019.

Pada hari Jumat 3 September 2021 waktu setempat, Greenpeace Asia Timur menerbitkan laporan Tahunan 2020 yang memperingatkan bahwa karena perubahan iklim, Arktik mungkin mengalami musim panas bebas dan es laut segera setelah tahun 2035, jauh lebih awal dari tahun 2050 seperti yang diperkirakan sebelumnya.

Li Shuo, penasihat kebijakan global senior untuk Greenpeace Asia Timur mengatakan kepada SCMP, bahwa kurangnya kemajuan selama perjalanan Kerry “bukan pertanda baik” untuk KTT COP26 di Glasgow pada bulan November 2021 mendatang.

Halaman:

Editor: Y. Dody Luber Anton

Sumber: Aljazeera South China Morning


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x