Terungkap, Dokumen Ilmuwan di Wuhan Berencana Melepas Virus Corona ke Kelelawar pada 2018

- 22 September 2021, 13:20 WIB
Terungkap, Ilumuwan di Wuhan Berencana Melepas Virus Corona ke Kelelawar pada 2028
Terungkap, Ilumuwan di Wuhan Berencana Melepas Virus Corona ke Kelelawar pada 2028 /Foto: REUTERS/Aly Song/

WARTA PONTIANAK - Para ilmuwan di Wuhan berencana untuk melepaskan virus corona di udara ke kelelawar China untuk menginokulasi mereka terhadap penyakit yang dapat menular ke manusia.

Dokumen yang baru terungkap dari 2018 dimaksudkan untuk menunjukkan proposal hibah untuk melepaskan nanopartikel penembus kulit yang mengandung protein lonjakan chimeric baru dari virus corona kelelawar ke dalam kelelawar gua di Yunnan, Cina.

Dokumen-dokumen tersebut telah diterbitkan oleh Drastic, tim berbasis web yang dibentuk oleh para ilmuwan dari seluruh dunia yang menyelidiki asal mula wabah Covid.

Baca Juga: Mantan PM Malaysia Muhyiddin Yassin Ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pemulihan Virus Corona

Kelompok tersebut mengklaim bahwa dokumen tersebut dibawa ke perhatian mereka oleh seorang pelapor yang tidak disebutkan namanya.

Mereka mengatakan bahwa EcoHealth Alliance bekerja dengan Institut Virologi Wuhan dalam upaya untuk melakukan penelitian patogenisitas manusia yang 'canggih dan berbahaya' pada Virus Corona Kelelawar.

Dokumen tersebut untuk proposal hibah yang diajukan ke Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) pada tahun 2018.

Dikatakan bahwa Peter Daszak dan EcoHealth Alliance (EHA) mengusulkan untuk menyuntikkan virus corona chimeric kelelawar yang mematikan yang dikumpulkan oleh Institut Virologi Wuhan (WIV) ke dalam tikus yang dimanusiakan dan dibatifikasi.

Proposal (bernama 'DEFUSE') akhirnya ditolak untuk pendanaan penuh, kata kelompok itu, tetapi pintu dibiarkan terbuka untuk pendanaan parsial.

Penolakan tersebut dilaporkan bahwa proyek yang diusulkan yang dipimpin oleh Peter Daszak dapat membahayakan komunitas lokal, selanjutnya memperingatkan tim tersebut tidak mempertimbangkan dengan benar bahaya meningkatkan virus atau melepaskan vaksin melalui udara.

Halaman:

Editor: Faisal Rizal

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x