Menlu Kamboja sebut Myanmar sudah Siapkan Bahan untuk Perang Saudara

- 5 Januari 2022, 16:16 WIB
 Militer Myanmar mengatakan telah menembak dan membunuh sejumlah "teroris dengan senjata".
Militer Myanmar mengatakan telah menembak dan membunuh sejumlah "teroris dengan senjata". /NDTV/Reuters

WARTA PONTIANAK - Myanmar berada dalam kekacauan sejak kudeta Februari 2021. Lebih dari 1.400 orang tewas dalam tindakan keras terhadap perbedaan pendapat oleh pasukan keamanan.

Namun, menjelang kunjungan Hun Sen ke Myanmar tersebut, Menteri Luar Negeri (Menlu) Kamboja Prak Sokhonn memperingatkan bahwa prospek itu mengerikan.

"Krisis politik dan keamanan di Myanmar semakin dalam, dan telah menyebabkan (suatu) krisis ekonomi, kesehatan dan kemanusiaan. Kami merasa bahwa semua bahan untuk perang saudara sekarang ada di atas meja," katanya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari The Straits Times.

Baca Juga: Pengadilan Tipikor Vonis 20 Tahun Penjara Mantan Dirut ASABRI

"Sekarang ada dua pemerintahan, ada beberapa angkatan bersenjata, orang-orang sedang menjalani apa yang mereka sebut gerakan pembangkangan sipil dan (ada) perang gerilya di seluruh negeri," sambungnya.

Hal itu disampaikan aprak Sokhonn pada kuliah hari Senin yang diselenggarakan oleh lembaga pemikir yang berbasis di Singapura, ISEAS-Yusof Ishak Institute.

Prak Sokhonn menolak kritik bahwa kunjungan Hun Sen akan melegitimasi junta, dan mengatakan jika perhatian langsung kerajaan adalah untuk memperbaiki situasi di Myanmar.

Ia mengatakan upaya akan tetap fokus pada peta jalan perdamaian dan "konsensus lima poin" yang disepakati oleh para pemimpin ASEAN tahun lalu.

Kunjungan tersebut bertujuan membuka jalan bagi kemajuan dengan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk dialog inklusif dan kepercayaan politik di antara semua pihak terkait.

Sejak kudeta, hanya ada sedikit tanda kemajuan. Kunjungan utusan khusus ASEAN ke Myanmar telah ditunda setelah junta menolak mengizinkannya bertemu dengan pemimpin sipil terguling Aung San Suu Kyi tahun lalu.

Halaman:

Editor: Faisal Rizal

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x