Setelah 25 Tahun Berjuang Melawan Deflasi karena Kenaikan Harga, Jepang akan Berada pada Titik Perubahan

- 29 Agustus 2023, 17:36 WIB
Ilustrasi suasana negara Jepang saat melawan deflasi selama 25 tahun
Ilustrasi suasana negara Jepang saat melawan deflasi selama 25 tahun /Christiano Sinisterra/Pexels

Perubahan risiko deflasi menggarisbawahi pergeseran prioritas pemerintah, seiring dengan kenaikan harga komoditas dan pengetatan pasar kerja yang mendorong inflasi dan meningkatkan kekhawatiran masyarakat terhadap biaya hidup yang lebih tinggi.

Inflasi inti Jepang mencapai titik tertinggi dalam empat dekade sebesar 4,2 persen pada bulan Januari dan tetap di atas target BOJ sebesar 2 persen selama 16 bulan berturut-turut pada bulan Juli , karena semakin banyak perusahaan yang mengabaikan biaya bahan baku yang lebih tinggi.

Perusahaan-perusahaan tahun ini menawarkan gaji tertinggi dalam tiga dekade, sehingga memperkuat alasan kemunduran kebijakan moneter ultra-longgar selama beberapa dekade.

Namun pemerintah menahan diri untuk tidak mengumumkan secara resmi diakhirinya deflasi, dengan alasan bahwa hal tersebut tidak hanya memerlukan kenaikan harga, namun juga tanda-tanda jelas bahwa Jepang tidak akan kembali mengalami periode penurunan harga.

Baca Juga: Hukuman Korupsi Mantan Perdana Menteri Imran Khan Ditangguhkan Pengadilan Pakistan

“Kita perlu menghilangkan pola pikir deflasi yang melekat pada rumah tangga dan perusahaan,” kata laporan itu, seraya menambahkan bahwa pemerintah harus bekerja sama dengan BOJ untuk mencapai pertumbuhan upah yang berkelanjutan.

Sejak menyatakan Jepang mengalami deflasi pada tahun 2001, pemerintah telah menjadikan penurunan harga sebagai salah satu prioritas kebijakan utamanya. Fokus ini telah menyebabkan belanja fiskal yang besar selama bertahun-tahun untuk menopang perekonomian, dan terus memberikan tekanan pada bank sentral untuk mempertahankan kebijakan moneter yang sangat longgar.***

Halaman:

Editor: Y. Dody Luber Anton

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah