Pihak Berwenang Ohio Rilis Video Polisi Tembak Mati Wanita Kulit Hitam yang Hamil

- 2 September 2023, 06:00 WIB
Ilustrasi penembakan wanita kulit hitam yang hamil oleh polisi Ohio
Ilustrasi penembakan wanita kulit hitam yang hamil oleh polisi Ohio /Pixabay/

WARTA PONTIANAK - Pihak berwenang Ohio, Amerika Serikat (AS) pada hari Jumat 1 September 2023 waktu setempat merilis video bodycam yang menunjukkan seorang petugas polisi menembak mati Ta'Kiya Young di mobilnya dalam apa yang dikecam keluarganya sebagai “penyalahgunaan kekuasaan dan wewenang” terhadap ibu berkulit hitam yang sedang hamil.

Sean Walton, seorang pengacara yang mewakili keluarga Young, mengatakan bahwa video tersebut dengan jelas menunjukkan bahwa penembakan terhadap wanita berusia 21 tahun pada tanggal 24 Agustus 2023 waktu setempat tidak dapat dibenarkan dan dia meminta petugas yang menembaknya untuk segera dipecat dan didakwa atas kematiannya. Walton juga mengkritik polisi karena tidak merilis rekaman video tersebut selama lebih dari seminggu setelah penembakan.

Baca Juga: Bunuh Warga AS, Pelaku Pembunuhan asal Irak dan Iran Dijatuhi Hukuman Penjara Seumur Hidup

“Keluarga Ta'Kiya patah hati,” kata Walton dalam wawancara dengan The Associated Press. “Video tersebut hanya menegaskan ketakutan mereka bahwa Ta'Kiya dibunuh secara tidak wajar. Ta'Kiya dan putrinya yang masih kecil dibunuh dengan cara yang tidak dapat dibenarkan, dan sungguh menyedihkan bagi mereka melihat Ta'Kiya direnggut nyawanya dalam keadaan yang konyol seperti itu.”

Petugas yang menembak Young sedang mendapat cuti administratif sementara Biro Investigasi Kriminal Ohio memeriksa penembakan tersebut, yang merupakan praktik standar. AP meninggalkan pesan untuk meminta komentar dari serikat polisi yang mewakilinya. Nama, ras dan pangkat petugas serta petugas kedua yang berada di lokasi kejadian belum dirilis. Petugas lainnya telah kembali bertugas aktif.

Kepala Polisi Kotapraja Blendon John Belford menyebut penembakan itu sebuah tragedi.

"MS. Maklum keluarga Young sangat kesal dan berduka,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang dirilis Jumat 1 September 2023 pagi waktu setempat. “Meskipun tidak satu pun dari kita dapat sepenuhnya memahami betapa dalamnya penderitaan mereka, kita semua dapat mengingat mereka dalam doa kita dan memberi mereka waktu dan ruang untuk menghadapi kejadian yang memilukan ini.”

Kematian Young terjadi setelah serangkaian penembakan fatal terhadap orang dewasa dan anak-anak berkulit hitam oleh polisi dan polisi Ohio di seluruh negara dalam beberapa tahun terakhir, peristiwa yang telah memicu protes luas dan tuntutan reformasi kepolisian.

Baca Juga: Rusia Tegaskan akan Blokir Deklarasi Akhir KTT G20, Lavrov : Jika Posisi Moskow Tak Diakomodir

Halaman:

Editor: Y. Dody Luber Anton

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x