Fakta Seorang Guru Dipenggal Saat Habis Mengajar di Prancis

- 18 Oktober 2020, 21:32 WIB
Bendera Prancis. /PIXABAY/RGY23
Bendera Prancis. /PIXABAY/RGY23 /WARTA PONTIANAK/

Dalam laporannya, dia mengatakan pada penyelidik bahwa dirinya tak memahami apa yang telah terjadi, hal tersebut lantaran putri dari ayah yang mengeluh atas pelajarannya itu, dikatakan tidak ada di kelas pada hari itu.

Samuel Paty tinggal di dekat sekolah dan terbiasa berjalan melalui hutan untuk pulang, namun belakangan ia memutuskan untuk mengubah rutenya untuk pulang, lantaran merasa terancam sehingga ia memutuskan untuk berjalan melalui daerah pemukiman.

Baca Juga: Disangka Meninggal oleh Keluarga, Kakek 74 Tahun Dimasukkan ke Tempat Pendingin Jenazah Hidup-hidup

Sementara itu, Jaksa penuntut anti-terorisme Jean-Francois Ricard mengatakan bahwa pihak Kepolisian tengah mencoba untuk menentukan kejadian-kejadian menjelang kejahatan tersebut.

Selepas menghembuskan nafas terakhir, kerumunan pelayat termasuk sesama guru, politisi, dan pejabat lokal serta mantan murid Samuel Paty berkumpul di luar sekolahnya pada hari Sabtu, 17 Oktober 2020.

Prancis merupakan negara yang telah menghadapi beberapa tindakan terorisme terburuk di Eropa selama delapan tahun terakhir, dan dilaporkan bahwa pembunuhan pada hari Jumat, 16 Oktober 200 sangat mengejutkan dalam kebiadabannya, memicu luapan amarah, kesedihan dan kebencian di seluruh Prancis.

Baca Juga: 6 Hari Terombang-ambing di Perairan Cilacap, 2 Nelayan Berpegangan Tangan di Atas Perahu Terbalik

Di media sosial, tagar JeSuisProf atau Saya seorang guru muncul dan menjadi viral, mengingatkan pada tagar JeSuisCharlie, ekspresi solidaritas tahun 2015 pada Charlie Hebdo setelah pembantaian di kantornya.

Bagi negera Prancis, perjuangan melawan terorisme dan pencegahan radikalisasi yang tumbuh di dalam negeri telah menjadi apa yang digambarkan Presiden Prancis pada Jumat, 16 Oktober 2020 sebagai pertempuran eksistensial.

Paris dinyatakan berada dalam siaga tinggi dalam beberapa pekan terakhir setelah sidang terhadap 14 orang yang diduga terkait dengan serangan 2015 dibuka pada September.

Halaman:

Editor: Y. Dody Luber Anton


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x