Muncul Klaster Karyawan di Ketapang, Harisson Minta Perusahaan Siapkan Laboratorium PCR

11 April 2021, 15:38 WIB
Harisson menduga muncul klaster karyawan di Ketapang disebabkan keluar masuk dari Kalimantan Tengah /Yapi Ramadhan/Warta Pontianak

WARTA PONTIANAK - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson menyampaikan ada 52 orang terkonfirmasi kasus COVID-19 di Kalimantan Barat sejak tanggal 11 April 2021.

Dari 52 orang tersebut, 9 di antaranya sedang dirawat di rumah sakit. Adapun 52 orang tersebut tersebar di beberapa kabupaten/kota di Kalimantan Barat.

Di Kota Pontianak 5 orang, Kapuas Hulu 4 orang, Kayong Utara 1 orang, Ketapang 20 orang, Kubu Raya 3 orang.

Baca Juga: Tayang di Bioskop Trans TV Malam Ini, Berikut Sinopsis Terminator Salvation

Kemudian di Kabupaten Mempawah 5 orang, Sambas 1 orang, Sekadau 2 orang, Sanggau 2 orang, Singkawang 5 orang, Bengkayang 3 orang dan di luar wilayah 1 orang.

Harisson mengungkapkan, untuk 20 kasus baru konfirmasi COVID-19 di Ketapang ini berasal dari klaster karyawan di beberapa perusahaan.

Baca Juga: Buka Muscab II Sapma PP, Wabup: Saya Yakin Sapma PP Bisa Melahirkan Pemimpin Masa Depan

"Klaster karyawan beberapa perusahaan yang berlokasi di Kecamatan Manismata, Kecamatan Air Upas dan Kecamatan Marau," kata Harisson.

Dia menduga, adanya klaster karyawan ini disebabkan karyawan yang keluar masuk melalui Kalimantan Tengah.

"Hal ini diduga disebabkan karyawan yang keluar masuk melalui Kalteng, baik jalan darat maupun udara lewat bandara Pangkalanbun," ucapnya.

Baca Juga: Juventus vs Genoa : Ambisi Cristiano Ronaldo Bikin Gol, Tonton Live Streaming Pertandingannya Malam Ini

Untuk itu, Harisson meminta Satgas Penanganan COVID Kabupaten Ketapang harus memperketat pintu masuk darat dan udara dari Kalteng.

Dia juga meminta untuk perusahaan yang ada di Ketapang masing-masing menyiapkan Laboratorium PCR.

"Sebaiknya perusahaan-perusahaan menyiapkan Laboratorium PCR untuk kesehatan dan keselamatan karyawan serta masyarakat di sekitar perusahaan tersebut," pintanya.***

Editor: Y. Dody Luber Anton

Tags

Terkini

Terpopuler