WARTA PONTIANAK - Meski diterpa pandemi Covid-19, PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (UIP Kalbagbar) terus berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan berbagai infrastruktur ketenagalistrikan di seluruh Kalimantan Barat sepanjang tahun 2020.
Karena, ketersediaan listrik menjadi salah satu aspek pendorong terciptanya iklim positif bagi investor dan juga perkembangan ekonomi suatu daerah.
Pencapaian perluasan jaringan pada tahun ini adalah jaringan transmisi bertegangan 150 kilo Volt (kV) yang berhasil diselesaikan. Jaringan tersebut adalah Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Tayan-Sanggau di utara Kalbar yang mampu mengalirkan listrik dari pusat-pusat listrik di Sistem Khatulistiwa hingga mencapai Kabupaten Sanggau.
Baca Juga: Lebih Dekat dan Beri Kepuasan Pelanggan, PLN Luncurkan Aplikasi New PLN Mobile
Melalui tower-tower yang membentang sepanjang 156 kilometer sirkit (kms), jaringan transmisi dengan nilai investasi Rp211 miliar ini memiliki 235 tower di 19 desa dan 5 kecamatan.
Bernilai investasi sebesar Rp180 miliar, jaringan ini melintasi 14 desa dan 3 kecamatan di Kabupaten Ketapang dan telah tersambung pada transmisi 150 kV Ketapang-Sukadana yang telah rampung pada tahun sebelumnya.
General Manager PLN UIP Kalbagbar, Rachmad Lubis menyebutkan, bahwa dari sisi pembangkitan juga terdapat penambahan sebesar 100 Mega Watt (MW) yang berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Kalbar-1 di Desa Karimunting, Kabupaten Bengkayang.
Baca Juga: Peduli Kehidupan Masyarakat dan Lingkungan, Tahun 2020 PLN Kucurkan Dana CSR Senilai Rp3 M
“Satu unit pembangkit sudah berhasil sinkron ke sistem dan telah dadapat menyalurkan daya ke GI 150 kV Singkawang. Pembangkit dari produsen listrik swasta ini berpotensi untuk mengurangi pasokan listrik dari SESCO Malaysia,” ujarnya, Senin 21 Desember 2020.