Laboratorium Polnep Siap Jadi Rujukan Pengujian DNA Satwa Akuatik

- 26 Desember 2020, 16:30 WIB
Peserta melakukan pelatihan uji DNA Stawa Akuatik di Laboratorium Polnep
Peserta melakukan pelatihan uji DNA Stawa Akuatik di Laboratorium Polnep /Dokumentasi Polnep/Polnep

WARTA PONTIANAK – Untuk pertama kalinya pengujian DNA satwa akuatik dilakukan di Kalimantan Barat. Pengujian DNA itu dilakukan di laboratorium Bio-Molekuler Pusat Unggulan Teknologi Sumberdaya Perikanan Politeknik Negeri Pontianak (Polnep).

Setidaknya lebih dari 10 sampel jenis satwa akuatik, kharismatik, dilindungi maupun komersial berasal dari perairan Kalimantan Barat berhasil diuji di laboratorium ini. Pengujian sampel satwa akuatik ini terangkum dalam kegiatan Pelatihan Dasar DNA Barcoding dan Genetic Data Analysis (Analisa Data Genetik) hasil kolaborasi Politeknik Negeri Pontianak (Polnep), IPB University, Lab.Oceanogen Bogor, Universitas Nahdatul Ulama (UNU) Kalbar, Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Pontianak – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Asosiasi Dokter Hewan Megafauna Akuatik Indonesia (IAM Flying Vet) dan Yayasan WWF Indonesia.

Dalam keterangan tertulis yang diterima Warta Pontianak, Sabtu 26 Desember 2020, pelatihan uji DNA dan Analisa Data Genetik ini diikuti 51 peserta, baik pelatihan langsung (Onsite) sejumlah 26 peserta maupun secara virtual (Online) sejumlah 25 peserta yang diwakili dari berbagai latar belakang, seperti akademisi, praktisi, laboran, maupun lembaga instansi pemerintah, Dokter hewan serta sejumlah peneliti.

Baca Juga: Dukung Pelestarian Satwa, Pertamina Cilacap Dirikan Penangkaran Rusa Timor

Pelatihan yang berlangsung selama empat hari, sejak 21-24 Desember 2020 ini dimentoring oleh Dr. Hawis Maduppa, Kepala Laboratorium Biodiversitas dan Biosistematika (BIODIVISI) Bogor; drh Maulidio Suhendro, peneliti DNA Penyu dan Mamalia Laut dari IAM FLYING VET; Panji Imam Agamawan, peneliti satwa akuatik Univiersitas Nahdlatul Ulama Kalbar dan L. Muhsin Iqbal dari Laboratorium Oceanogen Bogor.

DNA Barcoding adalah metode biologi molekular untuk mengidentifikasi suatu organisme berdasarkan urutan basa nukleotida. Metode ini telah banyak digunakan oleh peneliti dunia untuk mempermudah pengidentifikasian banyak spesies organisme yang ada di perairan.

DNA Barcoding berbasis pada penggunaan jaringan dari suatu makhluk hidup untuk diekstrak DNA-nya yang kemudian diolah secara molekuler dan bioinformatik hingga dapat diketahui spesiesnya dan asal usulnya hingga ke nenek moyangnya.

Baca Juga: Penelitian Satwa 'Anjing Bernyanyi' di Dataran Tinggu Papua Terus Dilakukan

“Melalui pelatihan ini diharapkan dapat menjadi cikal bakal pengembangan teknologi kedepan khususnya ilmu kelautan dan perikanan,” ujar Pembantu Direktur IV Politeknik Negeri Pontianak Dr Widodo.

Halaman:

Editor: Yuniardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x