Tingkat Hunian karena Covid-19 di Kota Pontianak Masih Terkendali

WARTA PONTIANAK - Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidiq Handanu menuturkan, saat ini Kota Pontianak mendapatkan perubahan zona. Sebelumnya, pada minggu lalu Kota Pontianak duduki kategori zona kuning, akan tetapi saat zona telah berubah menjadi oranye atau risiko sedang.

“Jadi minggu yang lalu kita masuk zona kuning, kemudian informasi minggu ini kembali ke zona oranye,” ujar Sidiq kepada awak media, Selasa, 23 Februari 2021.

Sidiq berharap, masyarakat lebih bisa memahami permasalah zona. Dijelaskannya, zona setiap minggu nya bisa saja berubah tergantung dengan penambahan jumlah kasus yang terkonfimasi positif Covid-19.

Baca Juga: Bisnis Kuliner Rumahan Meningkat saat Pendemi Covid-19

“Jadi kita harus pahami bahwa zona wilayah Covid ini merupakan tingkat risiko penularan. Gambarannya apabila misalnya minggu lalu ini kasusnya bertambah dari minggu lalu, itu pasti ada perubahan dari zona tanpa melihat berapa sih nambahnya,” terang dia.

Ditambahkannya, jika pada minggu ini Kota Pontianak mengirim 10 sampel yang positif Covid-19 ke Dinkes Provinsi, dan kemudian ada pertambahan kasus lagi, maka hal tersebut otomatis akan memengaruhi penetapan zona.

“Jadi misalnya di Kota Pontianak biasa kita laporan ada 10, kemudian naik tambah 2 kasus itu sudah ada perubahan zona. Jadi itulah yang kita harus pandang dari zona itu,” jelasnya.

Baca Juga: Hanya 5 Kasus KIPI per 10 Ribu Suntikan Vaksin Covid-19

Namun, Sidiq menyampaikan, tingkat hunian di rumah sakit maupun di rumah isolasi yang melayanai Covid-19 terbilang masih terkendali.

“Tapi secara umum bahwa Kota Pontianak kalau dilihat dari tingkat hunian rawat inap kita masih boleh dikatakan terkendali, karena jumlah pasien yang dirawat itu bed occupation rate nya masih dibawah 30 persen,” ungkapnya.

Baca Juga: Security Hingga Petugas Caffe XXI Ayani Mega Mall Positif Covid-19, Harisson : Bahayakan Penonton!

Selanjutnya, dia meminta agar masyarakat tetap waspada dikarenakan saat ini banyak orang yang terkonfirmasi dengan kategori Orang Tanpa Gejala (OTG).

“Kita tetap waspada dan tetap siap. Kita tidak boleh lengah walaupun banyak yang OTG. Kuncinya kita melaksanakan protokol kesehatan walaupun di aktivitas kita sudah dianggap hampi normal, tetapi protokol kesehatan itu harus kita laksanakan,” pinta Sidiq. ***