Inggris Ubah Pola, Semua Orang Dewasa Ditawari Vaksin Covid-19

- 21 Februari 2021, 17:10 WIB
Ilustrasi/ Vaksinasi tahap kedua akan dilaksanakan di 34 ibu kota provinsi dengan memfokuskan pada usia di atas 60 tahun
Ilustrasi/ Vaksinasi tahap kedua akan dilaksanakan di 34 ibu kota provinsi dengan memfokuskan pada usia di atas 60 tahun /Pixabay/Doro T Schenk

WARTA PONTIANAK - Semua orang dewasa di Inggris akan ditawari suntikan pertama vaksin COVID-19 pada akhir Juli. Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan pada Sabtu menjelang pengumuman yang direncanakan tentang pembukaan kembali dengan waspada atas kegiatan ekonomi setelah karantina wilayah .

Johnson akan menetapkan peta jalan untuk memudahkan penguncian nasional ketiga Inggris pada hari Senin, setelah memenuhi target untuk memvaksin 15 juta warga Inggris dari kategori berisiko tinggi pada pertengahan Februari.

Inggris sekarang bermaksud memberikan dosis pertama untuk semua orang yang berusia di atas 50 tahun pada 15 April, kata pemerintah, setelah sebelumnya mengindikasikan bahwa pihaknya ingin mereka menerima suntikan pada Mei.

Baca Juga: WAH!!! 5000 Warga Hong Kong Ajukan Visa Tinggal di Inggris, Kenapa?

Jika semua orang dewasa menerima dosis pada akhir Juli, itu akan jauh lebih cepat dari target sebelumnya bahwa mereka akan menerima vaksin pada musim gugur.

Setelah menderita korban tewas resmi COVID-19 kelima terburuk di dunia dan serangkaian kecelakaan dalam respons pandemi, pemerintahan Johnson bergerak lebih cepat daripada kebanyakan negara Barat untuk mengamankan pasokan vaksin, menjadikannya melangkah terlebih dulu..

Johnson memperingatkan bahwa ada kebutuhan untuk menghindari rasa puas diri, seraya menambahkan bahwa penguncian hanya akan dicabut secara perlahan.

Baca Juga: Inggris Efektif Kurangi Infeksi Covid-19 Lewat Penguncian Nasional

"Kami sekarang bermaksud menawarkan suntikan kepada setiap orang dewasa pada akhir Juli, membantu kami yang paling rentan lebih cepat, dan mengambil langkah lebih lanjut untuk meringankan beberapa pembatasan yang berlaku," kata Johnson dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Antara, Minggu 21 Februari 2021.

"Tapi seharusnya tidak ada keraguan - jalan keluar dari penguncian akan dilakukan dengan hati-hati dan bertahap, karena kita semua terus melindungi diri kita sendiri dan orang-orang di sekitar kita," katanya lagi.

Sejauh ini, Inggris telah memberikan dosis pertama vaksin kepada 17,2 juta orang, lebih dari seperempat dari 67 juta populasinya dan hanya tertinggal dari Israel dan Uni Emirat Arab dalam memvaksin populasi per kepala.

Baca Juga: India Terapkan Tes Molekuler Covid-19 Bagi Pendatang Dari Inggris dan Afrika Selatan

Dua vaksin - satu dibuat oleh Pfizer dan BioNTech, dan satu lagi dikembangkan oleh Universitas Oxford dan AstraZeneca - sedang diluncurkan, dan pejabat Inggris telah menyarankan bahwa mungkin ada jeda 12 minggu antara dosis (pertama dan kedua).***

Editor: M. Reinardo Sinaga

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x