Insentif Covid -19 Nakes di Kapuas Hulu Belum Dibayarkan

- 21 Juli 2021, 16:10 WIB
Sekda Kapuas Hulu Mohd Zaini turun langsung meninjau banjir yang terjadi di jalan Nasional Putussibau - Kalis
Sekda Kapuas Hulu Mohd Zaini turun langsung meninjau banjir yang terjadi di jalan Nasional Putussibau - Kalis /Taufik AS/Warta Pontianak
WARTA PONTIANAK - Sekda Kapuas Hulu menyampaikan bahwa insentif Tenaga Kesehatan (Nakes) dalam penanganan Covid-19 sepanjang 2021 belum dibayar oleh Pemda Kapuas Hulu. 

"Hingga hari ini belum ada realisasi pembiayaan Nakes di Kabupaten Kapuas Hulu, namun sesegera mungkin diupayakan," katanya, Rabu 21 Juli 2021.

Sekda menyampaikan, untuk di tahun 2020 saja itu ada sekitar Rp1,6 miliar insentif Nakes yang belum terbayarkan oleh Kemenkes dan dibebankan kepada Pemda. Dimana ini disampaikan langsung berupa dokumen oleh BPKP. 

Baca Juga: Wabub Kapuas Hulu Pantau Pemotongan hingga Penyaluran Hewan Kurban ke Warga

"Untuk anggaran tahun tahun sebelumnya yakni dengan total Rp 9 miliar, di mana itu untuk tenaga kesehatan PNS dan non PNS (relawan). Namun dalam perjalanannya, Kemenkes tidak lagi membiayai, melainkan dibebankan kepada Pemda," ujarnya. 

Sekda menjelaskan, sebenarnya dengan demikian diakuinya sangat berat, terlagi dana recofusing sebanyak 8 persen pemotongan dari pusat.

"Sekarang kita sedang mencari cara untuk membayar tunggakan Kemenkes tahun 2020 dan membayar nakes di tahun ini," jelasnya.

Lanjut Sekda, untuk pembayaran Nakes sangat berbeda dengan tahun 2020. Di mana untuk pembayaran di tahun 2020 semua proses dibiayai. Untuk saat ini hanya kegiatan Nakes yang terkonfirmasi saja yang dibayarkan. 

"Senin kemarin sudah rapat dengan nakes, yakni berkaitan dengan perhitungan itensif. Kalau dulu secara umum kegiatan yang mereka lakukan dibayar. Kalau sekarang menurut aturan hanya yang terkonfirmasi saja kegiatannya," jelasnya.

Sementara itu Poltak Sianturi Direktur RSUD Ahmad Diponegoro Putussibau menyampaikan, untuk Nakes dirumah sakit sendiri yang mendapatkan insentif Covid-19 ialah perawat yang di ruang isolasi Covid-19 dan di diruang IGD, sesuai juknisnya, yang punya resiko tinggi terpapar, sekitar 80 orang. 

Baca Juga: PPKM Bikin Pelaku Usaha di Kapuas Hulu Stres

Halaman:

Editor: M. Reinardo Sinaga


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x