"Berdasarkan data yang kita pegang, tidak hanya di Desa Tembang. Melainkan dengan total 53 Fasilitas Kesehatan beruapa Puskemas Pembantu (Pustu) yang terjadi kekosongan tenaga kesehatan," katanya, Rabu 4 Agustus 2021.
Baca Juga: Pasangan Suami Istri Ditemukan Meninggal di Danau Sentarum, Ini Penyebabnya
Diriinya mengatakan, kekosongan tenaga kesehatan di Pustu-pustu tersebut bukannya tidak memiliki alasan melainkan memang memiliki kendala mendasar, yaitu berkaitan dengan anggaran untuk pengangkatan maupun penempatan tenaga kesehatan di Faskes tersebut.
"Untuk menempatkan 53 tenaga kesehatan di 53 faskes di Desa yang terjadi kekosongan itu kita membutuhkan anggaran Rp1,6 milyar," ujarnya.
Sementara khusus di Desa Tembang sendiri kata Kastono, sebenarnya sudah ada tenaga kesehatan yang ditempatkan disana. Selain itu tenaga kesehatan Puskesmas Bunut Hilir sendiri tetap melakukan kunjungan sebulan satu kali ke desa dalam rangka posbindu maupun posyandu.
"Strategi-strategi ini juga dilakukan untuk di 53 Faskes yang terjadi kekosongan. Puskesmas tetap mengunjungi memberikan pelayanan, namun satu bulan sekali,"jelasnya.
Kastono memaparkan, saat ini saja ada sekitar 737 tenaga kesehatan jika ditambah 53 tenaga kesehatan untuk mengisi di 53 Faskes yang terjadi kekosongan itu berarti sekitar minimal kedepan harus ada 790 tenaga kesehatan.
Baca Juga: Ganti Direktur PT UKM, Pemkab Lakukan Open Bidding
"Anggaran yang harus disiapkan sekitar kurang lebih Rp24 miliar yang harus disiapkan," tutupnya.***