Meski Tanpa Festival, Meriam Karbit Semarakkan Malam Lebaran di Kota Pontianak

- 2 Mei 2022, 01:14 WIB
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono saat memainkan meriam karbit
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono saat memainkan meriam karbit /Jemi Ibrahim/

Menurut Edi, meriam karbit menjadi bagian kehidupan masyarakat terutama yang bermukim di tepian Sungai Kapuas. Sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB), meriam karbit memiliki nilai historis berdirinya Kota Pontianak. Potensi yang dimiliki Kota Pontianak selain Sungai Kapuas, juga diperkaya dengan budayanya seperti tradisi permainan meriam karbit ini.

"Kita ingin menggali lebih dalam budaya-budaya yang ada di Kota Pontianak sehingga menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung," sebutnya.

Baca Juga: Malam Lebaran, Lapas Perempuan, Rutan dan Lapas Pontianak Disidak, Begini Hasilnya

Menjadi sebuah kebanggaan bagi warga Kota Pontianak karena Kelurahan Benua Melayu Laut masuk dalam 50 besar desa wisata se-Indonesia dari 500 peserta.

Capaian ini menjadi penyemangat bagi warga untuk membangun kampung atau kelurahan ini menjadi lebih baik dan ramah wisata.

Untuk itu, Pemkot Pontianak akan memberi dukungan berupa pembangunan infrastruktur dengan harapan warga sekitar ikut menjaga keamanan dan ketertiban serta kebersihan.

"Bagaimana kita bisa menerima tamu-tamu wisatawan dengan mengimplementasikan sadar wisata," imbuh Edi.

Baca Juga: BMKG Prediksi Hujan Lebat akan Guyur Sejumah Wilayah di Indonesia saat Malam Takbiran

Sementara itu, Tegar, warga asal Tangerang, mengaku senang bisa menyaksikan langsung permainan meriam karbit di Pontianak. Baginya, permainan ini cukup memacu adrenalin untuk memainkannya. Apalagi suara yang dihasilkan dari meriam karbit sangat dahsyat.

"Butuh keberanian untuk orang yang baru pertama kali menyulut meriam ini," tutupnya. ***

Halaman:

Editor: Yuniardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x