Network
WARTA PONTIANAK - Sejumlah masyarakat di Kecamatan Tumbang Titi, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat menggelar aksi unjuk rasa di perusahaan perkebunan milik PT SRM-BGA.
Aksi unjuk rasa dilakukan, dikarenakan masa pendemo meminta lahan seluas 1.400 Hektare yang dikuasai oleh PT SRM-BGA agar di kembalikan kepada masyarakat.
"Untuk memperjuangkan lahan ini kami sudah pernah ke kantor DPRD Kabupaten Ketapang pada tahun 2007. Dan lahan yang seluas 1400 hektare di luar HGU diduga tidak ada izinya," ujar salah seorang pendemo, Candra Adi di Ketapang, Senin, 30 Mei 2022.
Baca Juga: Insiden Penembakan Terhadap Warga Sipil di PT Eagle High Plantation Ketapang, Ini Penjelasan Polisi
Sementara, koordinator aksi unjuk rasa Basuni menyebut, HGU PT Bangun Maya Indah tidak ada di Dusun Mambok, Desa Segar Wangi. Informasi tersebut berdasarkan keputusan Menteri ATR BPN pusat, dikarenakan HGU PT BMI terletak di Desa Batu Tajam, bukan di Desa Segar Wangi.
"Kami meminta PT. RSM - BGA agar segera ambil keputusan, kembalikan hak kami paling lambat 14 hari mulai berlaku hari ini Senin 30 Mei 2022. Dan apabila tidak ada keputusan dari pihak manejemen perusahaan PT RSM- BGA, maka kami seluruh masyarakat Dusun Mambok, Desa Segar Wangi akan menduduki kantor perusahaan PT RSM - BGA dan mengklaim lahan seluas 1400 hektar, sampai urusan selesai," ujar Basuni.
Kepala Desa Segar Wangi Thamrin membenarkan, bahwa HGU PT SRM- BGA tersebut tidak berada di Desa Segara Wangi, dan hal tersebut sesuai hasil lelang keputusan dari Pengadilan Negeri Kabupaten Ketapang.
Baca Juga: Walhi Kalbar Minta Usut Tuntas Kekerasan dan Penembakan Warga Segar Wangi Ketapang
