Network
WARTA PONTIANAK – Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Kabupaten Landak, Ocin mewakili Pejabat (Pj) Bupati Landak menghadiri kegiatan Pelantikan Pengurus Majelis Wilayah (PMW) 8, 13, 16, 21, dan 24 Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Kabupaten Landak, periode 2022-2027 yang diselenggarakan oleh GPdI Filadelfia Ngabang, di GPdI Filadelfia Ngabang, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat.
Dalam sambutan Pj. Bupati Landak yang disampaikan oleh Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Kabupaten Landak Ocin mengatakan atas nama Pemerintah Kabupaten Landak menyambut baik kegiatan pelantikan PMW 8, 13, 16, 21, dan 24 GPdI Kabupaten Landak, eriode 2022-2027.
“Pergantian pengurus merupakan hal yang lumrah dalam suatu organisasi, dan hal ini dilakukan agar terjadi penyegaran, semangat baru, inovasi baru, dan pelayanan yang maksimal. Kami berharap agar pengurus seluruh wilayah GPdI di Kabupaten Landak ini semakin maju, semakin solid, tumbuh dan berkembang serta diterima di masyarakat,” ujar Ocin, di Ngabang, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat.
Ocin berpesan agar seluruh jajaran pengurus terus menjaga toleransi beragama, menanamkan semangat gotong royong, kerjasama, dan menjaga kehidupan berbangsa dan bernegara dimana kita senantiasa menjaga Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terus terpelihara sebagai empat pilar di kehidupan berbangsa dan bernegara.
Baca Juga: Resmikan Gereja Katolik Santo Petrus, Karolin Ajak Umat Bertumbuh Dalam Iman
“Sebagai umat Kristen harus menjadi pengawalnya karena sekarang kita melihat di negara kita begitu banyak usaha-usaha untuk mengubah Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI. Masyarakat di Kabupaten Landak sudah majemuk dan menurut sejarah belum pernah ada konflik antar agama. Oleh karena itu marilah kita sama sama menjaga situasi aman, tentram dan nyaman sehingga kita bisa melaksanakan pembangunan dengan maksimal,” kata Ocin.
Ocin menyatakan bahwa peran para elit pengurus agama sangatlah strategis dan bantuan dari para pengurus gereja sangat diharapkan untuk membina umat. Pembinaan bukan hanya iman kepercayaan saja, namun sangat diharapkan pembinaan mental spiritual dan pembinaan lahiriah agar umat keluar dari kemiskinan dan meraih kesejahteraan.
“Jika umat sejahtera, maka semua program gereja dapat dilaksanakan dengan baik, termasuk membangun rumah duka atau gereja yang representative. Oleh karena itu, sekali lagi elit-elit pemimpin agama, marilah kita juga mewujudkan kesejahteraan masyarakat kita,” ujar Ocin.
Baca Juga: KPK Periksa Empat Saksi Kasus Korupsi Pembangunan Gereja di Papua
