Areal Persawahan Jadi langganan Banjir, Petani di Kayong Utara Terancam Gagal Panen dan Merugi

- 16 Februari 2024, 19:36 WIB
Air yang merendam sawah dan pemukiman yang selalu terdampak saat banjir terjadi
Air yang merendam sawah dan pemukiman yang selalu terdampak saat banjir terjadi /Julizal/

WARTA PONTIANAK – Kerapnya terjadi banjir saat hujan dengan intensitas tinggi di beberapa wilayah di Kayong Utara, khususnya di Desa Pangkalan Buton, membuat para petani terancam gagal panen dan merugi. Hal ini diperparah dengan sumbatnya sungai dan drainase, yang diduga menjadi penyebab terjadinya banjir.

Seperti yang dijelaskan salah seorang petani, Olek yang berdomisili di Desa Pangkalan Buton, dimana setiap banjir terjadi, sawahnya juga berdampak dari kejadian tersebut.

"Kalau musim banjir saat ini, maka sawah kami akan terendam air. Padi yang hanya mennunggu keluar pucuk, namun saat banjir habis bertumbangan. Sehingga jika padi belum masak yang tumbang, otomatis bisa mati atau tidak maksimal pertumbuhan dan masa panennya," jelas Olek kepada wartawan, Jumat 16 Februari 2024.

Selaku petani lokal, Olek lantas menjelaskan analisa pribadinya terkait banjir yang menjadi langganan di daerah tersebut.

"Ketika musim penghujan, air akan meluap, sehingga air tersebut melimpah ruah ke area pertanian. Ditambah lagi dengan adanya penyempitan di saluran drainase dan sungai, gara-gara tertutup sampah dan rumput, dan tidak ada dilakukan pembersihan. Padahal biasanya dalam satu tahun, Pemerintah Daerah pasti akan melakukan pembersihan saluran drainase atau sungai tersebut. Namun sudah dua tahun belakangan ini, kegiatan pembersiahan drainase dan sungai tidak dilakukan,” ungkapnya.

Belum lagi yang ada di belakang Dam air, sudah ditumbuhi semak belukar. Sehingga jika musim panas, Dam air itu akan ditutup, dan tentunya air tidak akan mengalir ke sungai maupun drainase.

“Namun jika turun hujan, pintu Dam air akan dibuka, sehingga otomatis air banyak keluar. Sayangnya sungai sudah sempit dengan rumput dan sampah, dan air akan meluber ke persawahan masyarakat," kata Olek.

Baca Juga: Banjir Demak, 21 Ribu Jiwa Mengungsi dan Butuh Pasokan Makanan

Ia lantas memaparkan kerugian yang akan ditanggung petani jika banjir terjadi, dan ia berharap ada tindakan cepat dari pemerintah daerah terkait hal tersebut.

Halaman:

Editor: Yuniardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x