AMPB dan DAD Ketungau Hulu Gelar Aksi Damai, Ini Penyebabnya

- 20 Maret 2024, 14:55 WIB
Aksi damai yang digelar AMPB dan DAD Ketungau Hulu di Tugu merah putih, Desa Senaning, Kecamatan Ketungau Hulu, Kabuaten Sintang, Senin 19 Maret 2024.
Aksi damai yang digelar AMPB dan DAD Ketungau Hulu di Tugu merah putih, Desa Senaning, Kecamatan Ketungau Hulu, Kabuaten Sintang, Senin 19 Maret 2024. /Istimewa/

WARTA PONTIANAK - Puluhan masa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Perbatasan Bersatu (AMPB) dan Dewan Adat Dayak Kecamatan Ketungau Hulu beserta seluruh elemen dan aliansi menggelar aksi damai menuntut jalan strategis nasional paralel perbatasan di Kecamatan Ketungau Hulu Kabupaten Sintang agar segera diselesaikan Selasa 19 Maret 2024.

Aksi yang dimulai pukul 10.00 Wib itu dipusatkan di Tugu merah putih, Desa Senaning, Kecamatan Ketungau Hulu, Kabuaten Sintang.

Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Buka Layanan Mudik Gratis, Ini Tujuannya dan Cara Daftarnya

Ketua DAD Ketungau Hulu, Leju Geni dalam orasinya mempertanyakan tentang proyek pengerjaan jalan pararel perbatasan yang sampai hari ini belum diselesaikan

"Sebelumnya disini saya sebagai pengantar acara ini terhadap semua masyarakat adat di wilayah Ketungau Hulu saya hanya ingin tahu pengerjaan jalan darimana sampai kemana batas akhirnya, Berapa anggarannya dan sudah sampai mana batas waktu pengerjaan jalan tersebut," tanya dia dalam orasi.

Sementara itu, tokoh pemuda Ketungau Hulu, Noven Suroto dalam orasinya juga mempertanyakan, anggaran yang besar diberkan pemerintah tapi tidak ada penyelesaiannya.

"Inilah yang memaksa kami turun ke jalan menggelar aksi. Selama ini kami tinggal diam tidak pernah mengganggu kegiatan yang ada di Kecamatan Ketungau Hulu, tapi kali ini kami tidak mau tinggal diam karena kami dianggap remeh di Kecamatan Ketungau Hulu ini, kita dianggap seperti sampah, kenapa saya sampaikan seperti itu, karena mereka suka memilih-milih orang yang mau diajak kerjasama. Bahkan ada oknum orang tertentu yang melarang aksi damai ini sampai ada yang meneror kami, tapi kami tidak pernah mundur demi Ketungau Hulu ini. Oleh karena itu kita harus bersatu jangan sampai diadu domba dengan orang, karena orang yang datang kesini hanya ingin kampung kita hancur. Kenapa saya sampaikan seperti itu, karena anggaran besar tapi tidak dibangun sesuai dengan Spek yang benar," ujarnya.

Susahnya akses jalan karena rusak parah, warga Ketungau Hulu lebih banyak berbelanja di Malaysia.

"Makanya kita banyak belanja ke Malaysia. Akibat dari apa, katanya Indonesia 78 tahun merdeka, tapi di perbatasan listrik saja susah tidak pernah betul. Jalan yang dari Balai karangan sampai simpang rasau yang seharusnya 30 Km di aspal dan 30 Km di latrit tapi apa yang kita llihat, jangankan latrit batu yang berjejer saja di depan kita ini, batu yang mereka buat," kata Noven Suroto.

Halaman:

Editor: Faisal Rizal

Sumber: Abang Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x