Ketapang Marak Prostitusi Online di Tengah Pandemi

- 29 Oktober 2020, 19:40 WIB
ilustrasi
ilustrasi /pixabay/

WARTA PONTIANAK – Semakin menjamurnya aktifitas prostitusi online yang terkesan dibiarkan oleh aparat kepolisian serta pemerintah daerah Kabupaten Ketapang, hingga saat ini sudah mulai menuai kritik dari berbagai pihak.

Salah satunya Abdul Sani, selaku anggota DPRD Kabupaten Ketapang, yang merasa gerah dengan banyaknya aktifitas prostitusi di Kabupaten Ketapang, khususnya prostitusi online yang sangat banyak terlihat secara gamblang di sosial media.

“Sampai saat ini, sangat banyak prilaku menyimpang yang terjadi di sosial media, seperti remaja putri yang menjajakan diri, yang sangat mudah di akses oleh khalayak ramai," ungkap Abdul Sani, Kamis 29 Oktober 2020.

Baca Juga: Akun Bodong Catut Namanya, Kalina: Kalau ada DM dari Akun Ini Jangan Balas karena Bukan Saya

Abdul Sani menilai, hingga saat ini aparat kepolisian dan Satpol PP Kabupaten Ketapang terkesan tutup mata, tanpa pernah melakukan tindakan razia dan pengawasan ke hotel-hotel serta penginapan, yang kerap menjadi lokasi tindak asusila dan prostitusi di kabupaten ketapang.

"Kalau saya lihat memang aparat kepolisian dan Satpol PP Kabupaten Ketapang terkesan menutup mata akan hal ini. Terbukti dengan tidak adanya razia serta pengawasan ketat di hotel serta penginapan, sebagai tempat-tempat yang di jadikan lokasi untuk aktifitas prostitusi," tegasnya.

Baca Juga: Mayat Tanpa Busana Ditemukan Warga Sangkut di Keramba Ikan

Selain itu, Abdul sani juga mengatakan, seharusnya hotel, penginapan dan kos yang kedapatan menjadi lokasi prostitusi harus mendapatkan sanksi tegas dari pemerintah daerah, untuk memberikan efek jera, terlebih di masa pandemi yang membuat resiko penularan semakin meningkat dengat aktifitas prostitusi seperti jni.

Sementara Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah Kabupaten Ketapang, Harlisa menuturkan, hingga saat ini aktifitas protitusi online di Ketapang yang sedang marak di kalangan pengguna sosial media, dan menjadi alasan ke khawatiran banyak pihak akan rusaknya mental generasi muda jika terus di biarkan oleh aparat terkait.

Halaman:

Editor: Yuniardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x