Peneliti Sebut Orang Tidak akan Meninggal Setelah di Suntik Vaksin Covid-19

4 Februari 2021, 21:42 WIB
Vaksin Covid-19 /HakanGerman/Pixabay

WARTA PONTIANAK - Guna mencegah pandemi Covid-19 agar tidak terlalu meluas, pemerintah Indonesia terus melakukan vaksinasi terhadap masyarakatnya.

Namun, terkadang ada masyarakat yang khawatir, sehingga mereka takut untuk disuntik vaksin.

Apalagi, banyaknya informasi atau berita hoaks beredar di media sosial yang mempengaruhi dan menakuti-nakuti masyarakat agar jangan di vaksin.

Baca Juga: Cari Asal Usul COVID-19, WHO sebut Gua Kelelawar di Yunnan China Perlu Diteliti

Untuk itulah, peneliti Bioteknologi Bimo Ario Tejo, PhD, mengajak masyarakat agar jangan mudah percaya dengan berita dan informasi bohong yang dinilainya menyesatkan tersebut.

Ia mengatakan, bahwa seseorang tidak akan meninggal karena divaksin Covid-19 sehingga seharusnya tak khawatir dengan vaksinasi.

"Belum pernah terjadi, ada orang yang hari ini di vaksin, kemudian besoknya meninggal dunia atau contohny, karena kita makan sate besoknya mati, kemudian sate yang dijadikan penyebab kematiannya," ujarnya pada Kamis, 4 Februari 2021.

Baca Juga: KPI Soroti Peningkatan Jumlah Sanksi di SCTV dan Indosiar

Bimo Ario menuturkan, kadang-kadang terdapat narasi yang menggiring opini bahwa vaksin itu berbahaya bagi kesehatan. Padahal, sejak 1804 Indonesia yang saat itu masih dijajah Belanda telah mengenal vaksin cacar.

"Saat ini, telah ada lebih dari seribu hoaks soal vaksin yang beredar di media sosial yang mempengaruhi masyarakat," ujarnya.

Sehingga, dilanjutkannya, akibat dari berita hoaks tersebut, masyarakat seakan kehilangan ingatan kolektif tentang manfaat vaksin.

Baca Juga: WN Inggris Terduga Teroris akan Dideportasi Kemenkumham

"Contohnya, hoaks tentang vaksin itu dapat memicu depopulasi atau mengurangi jumlah penduduk," ujarnya.

Ia menjelaskan, padahal secara data logaritmik hingga saat ini, masyarakat di Indonesia dalam beberapa generasi sudah pernah divaksinasi.

Selain itu, kata dia, ada hoaks yang menyebutkan melalui vaksin itu diselundupkan microchip yang nantinya dapat menjadi pelacak orang yang telah di vaksin.

Baca Juga: Adrianus Meliala: Perpustakaan Digital Terobosan Murah dan Terjangkau

"Justru, semua informasi hoaks itu tidak masuk akal. Contohnya saja begini, sekarang kita saja mudah dilacak melalui ponsel yang kita miliki, karena di dalam ponsel tersebut terdapat beraneka ragam aplikasi," ujarnya.

Selama hidup, ditambahkannya, masyarakat sebelumnya sudah mengenal vaksin, dan yang jadi pertanyaan kenapa vaksinasi yang saat ini dilakukan oleh pemerintah guna mencegah Covid-19 juga dipertanyakan.***

Editor: Y. Dody Luber Anton

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler