SPAK Sebut Partisipasi Perempuan dalam Politik Jadi Penentu Demokrasi

- 8 Desember 2020, 18:13 WIB
Koordinator Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) Sulsel Husaema Husain.
Koordinator Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) Sulsel Husaema Husain. /ANTARA/ suriani Mappong - Emma/pri./

WARTA PONTIANAK - Koordinator Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) Sulsel Husaema Husain mengatakan, perempuan adalah lebih separuh (50,2 persen) dari total pemilih di Indonesia, karena itu partisipasi perempuan dalam politik jadi penentu warna demokrasi bangsa.

Hal tersebut dikemukakan Husaema yang akrab disapa Emma di Makassar, Selasa 8 Desember 2020 dikutip dari Antara.

Baca Juga: Jangan Berlebihan, Ini Dia Efek Samping Mengonsumsi Jahe

Komisioner KPU Viryan Azis sebelumnya melansir, dari total 100.359.152 pemilih yang terdaftar dari 270 daerah yang menyelenggarakan Pemilihan Serentak pada 9 Desember 2020, terdapat 50.194.726 pemilih perempuan atau 50,2 persen.

Mencermati hal itu, Emma mengatakan, data itu menunjukkan bahwa perempuan menjadi kunci penting arah politik, demokrasi dan pemerintahan Indonesia ke depan.

“Ini sebuah pilihan yang perlu ditentukan dalam pesta demokrasi di 270 daerah di Indonesia, pada 9 Desember 2020 ini. Karena adalah sebuah kenyataan jika suara perempuan berharga,” paparnya.

Alasannya, karena suara perempuan berharga untuk menjadi pintu masuk perjuangan bagi terbangunnya wajah politik, demokrasi dan pemerintahan Indonesia yang berpihak pada kepentingan-kepentingan perempuan, anak, difabel, kelompok-kelompok marjinal dan lainnya.

Berkaitan dengan hal tersebut, SPAK memberikan rambu-rambu untuk memilih calon pemimpin yang berkomitmen untuk memajukan 270 daerah di Indonesia dan memastikan keberagaman adalah kekayaan Indonesia yang menjadi identitas bangsa;

Baca Juga: Ini Kronologis Tim Gabungan Ungkap Prostitusi Anak di Bawah Umur di Pontianak

Halaman:

Editor: Suryadi

Sumber: SPAK Perempuan politik demokrasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x