Inggris Ajak Indonesia Lindungi Kebebasan Pers di Tengah Pandemi

- 12 Desember 2020, 07:00 WIB
Ilustrasi kampanye virtual yang dilakukan The Society of Indonesian Environment Journalists (SIEJ) dalam memperingati Hari Kebebasan Pers Sedunia di tengah pandemi Covid-19.
Ilustrasi kampanye virtual yang dilakukan The Society of Indonesian Environment Journalists (SIEJ) dalam memperingati Hari Kebebasan Pers Sedunia di tengah pandemi Covid-19. /ANTARA Foto/HO/SIEJ/


WARTA PONTIANAK - Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins mengatakan bahwa pandemi Covid-19 telah memperburuk ancaman terhadap kebebasan dan independensi media secara global, dan mengajak Indonesia untuk bersama-sama memberikan perlindungan bagi ekosistem pers.

"Kita harus menentang semua upaya, oleh negara manapun, untuk menggunakan pandemi ini, sebagai alasan untuk membatasi kebebasan pers, membungkam perdebatan, menyalahgunakan tugas jurnalis, atau menyebarkan informasi yang salah," kata Jenkins dalam pidatonya untuk sebuah webinar, Jumat 11 Desember 2020 sebagaimana diberitakan wartapontianak.pikiran-rakyat.com dikutip dari Antara.

Baca Juga: Manjakan Fans KPop, Shopee Boyong Stray Kids dan GOT7 Tampil dalam TV Show Shopee 12.12 Birthday

Dubes Jenkins juga menyoroti perihal kesalahan informasi dan disinformasi terkait vaksin Covid-19, dengan merujuk pada langkah Inggris yang sudah memulai program vaksinasi pada pekan ini dan Indonesia yang juga akan segera melakukan hal serupa.

"Tetapi ada keraguan di tengah masyarakat, tentang vaksin, sebagian disebabkan oleh penyebaran informasi yang salah. [...] Hal ini karena adanya kekhawatiran, seputar pengambilan vaksin, termasuk keamanan, efektivitas, dan kehalalan," ujar Jenkins.

Di samping itu, Dubes Jenkins menyinggung mengenai pukulan ekonomi akibat pandemi yang membuat "banyak perusahaan media ditutup dan mengurangi liputannya, serta para jurnalis yang terkena pemutusan hubungan kerja karena penurunan pendapatan."

Terkait kondisi itu, menurut Jenkins, Inggris mengambil lima langkah strategis dalam kerangka prioritas utama negara itu untuk mewujudkan kebebasan pers dan pelindungan jurnalis, salah satunya mengembangkan Rencana Aksi Nasional Inggris untuk Keselamatan Jurnalis.

Baca Juga: Tak Punya Akses Internet, Kotak Suara Ini Dipikul 10 Jam Berjalan Kaki

Sementara Ketua Dewan Pers Muhammad Nuh menyampaikan bahwa di Indonesia sendiri harus dikembangkan fungsi dialektika dengan pembukaan diskursus publik untuk mencapai kebebasan pers "karena kekayaan kita bukan pada keseragaman, melainkan keragaman."

Halaman:

Editor: Suryadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x