Baca Juga: PLN Kalbar Salurkan Bantuan Senilai Rp136 Juta Untuk Warga Terdampak Banjir di Bengkayang dan Landak
Perlu diketahui, inisiatif cofiring sudah PLN mulai sejak 2017 dengan ujicoba yang telah dilaksanakan pada 2019. Pada tahun 2020, PLN telah mengidentifikasi sebanyak 52 lokasi PLTU yang berpotensi untuk dilakukan co-firing dengan biomassa.
Baca Juga: PLN dan ESDM Berusaha Normalkan Pasokan Listrik di Kalbar dan Kalsel Pascabanjir
Secara bertahap, implementasi co-firing PLTU milik PLN akan berjalan sampai dengan 2024. Diprediksikan, kebutuhan biomasa yang berasal dari hutan tanaman energy dan sampah tersebut dapat mencapai 9 Juta Ton dalam setahun.***