PLN Siap Jalankan Kebijakan Menteri ESDM Tingkatkan Penggunaan EBT

- 1 Januari 2021, 18:53 WIB
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya /Humas PLN/Warta Pontianak/

WARTA PONTIANAK - PLN siap menjalankan kebijakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif untuk terus melakukan transisi energi dengan mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT). Melalui semangat transformasi, PLN tidak hanya melakukan pembangunan infrastruktur pembangkit EBT baru. Tetapi juga melakukan inovasi dengan mendorong pemanfaatan EBT pada pembangkit eksisting.  

Hal tersebut disampaikan Wakil Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo saat menerima kunjungan Menteri ESDM, Arifin Tasrif di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya, Rabu 30 Desember 2020.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan Co-Firing PLTU yang ada menggunakan biomassa, seperti yang dilakukan di PLTU Suralaya.

Baca Juga: PLN Berkomitmen Kelola Pembangkit yang Ramah Lingkungan

Co-firing PLTU batubara dengan bahan bakar biomassa adalah upaya alternatif mengurangi pemakaian batubara dengan mengganti sebagian batubara dengan bahan bakar biomassa dengan tetap memperhatikan kualitas bahan bakar sesuai kebutuhan.

“Program co-firing PLTU dengan biomassa ini merupakan langkah nyata PLN untuk mendorong peningkatan EBT pada bauran energi nasional,” ucap Wakil Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo dalam keterangan pers yang diterima Warta Pontianak, Jumat, 1 Januari 2021.

Khusus di PLTU Suralaya, Co-Firing akan dilakukan secara bertahap, mulai dari penggunaan lima persen biomassa, hingga rencana jangka panjang nantinya PLTU Suralaya diharapkan bisa penuh menggunakan biomassa.

Baca Juga: Token Gratis PLN Masih Dibuka Hingga Desember 2020, Begini Cara Mendapatkannya

Selain di PLTU Suralaya, Co-Firing juga telah dilakukan uji coba di beberapa PLTU, antara lain PLTU Jeranjang (2x25 MW) dengan pelet sampah, PLTU Paiton (2x400 MW) pelet kayu, PLTU Rembang (2x325 MW) pelet kayu, PLTU Indramayu (3x330MW) pelet kayu, PTLU Tenayan (2x110 MW) dengan cangkang kelapa sawit, PLTU Ketapang (2x10 MW) dengan cangkang kelapa sawit, PLTU Sanggau (2x7 MW) dengan cangkang kelapa sawit, juga PLTU Belitung (2x16,5 MW) dengan cangkang kelapa sawit.

Secara keseluruhan terdapat 114 unit PLTU milik PLN yang berpotensi dapat dilakukan co-firing biomassa. Pembangkit tersebut tersebar di 52 lokasi dengan total kapasitas 18.154 megawatt (MW). Harapannya, Co-Firing dapat meningkatkan bauran EBT secara nasional.

Halaman:

Editor: Ocsya Ade CP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x