Network
WARTA PONTIANAK - Dicetuskannya 'Islam Nusantara' oleh tokoh-tokoh Nahdatul Ulama mendapatkan pro dan kontra ditengah masyarakat, khususnya para tokoh ulama yang ada di Indonesia.
Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal dengan Gus Miftah menjelaskan jika dirinya membela KH. Said Agil Sirajd ketika melahirkan Islam Nusantara.
Baca Juga: Selain Tidak Pintar, Gus Miftah Tuding Abu Janda Kurang Adab dan Sopan Santun
"Pada saat itu saya membela apa yang dimaksud oleh pak said Agil, namun pembelaan saya dengan narasi yang baik, yakni menjelaskan jika Islam Nusantara adalah Islam yang Rahmatan Lil Alamin, karena gak ada Islam Nusantara merubah Islam," katanya saat dukutip dari Podcast Deddy Corbuzier yang tayang Senin 1 Februari 2021.
Docontohkan Gus Miftah, mengapa Islam di Indonesia ada beduk, karena banyak yang bilang mengapa pakai beduk, namun dijelskannya jika beduk bukan untuk memanggil orang salat, tapi itu sebagai tanda masuknya waktu salat, karena dulu belum ada speker sehingga pakai beduk.
Baca Juga: Rincian Harga Emas Antam hingga UBS di Pegadaian, Selasa 2 Februari 2021
Para Wali Songo tempo dulu membangun masjid di alun-alun, karena wali tahu jika alun-alun pasti banyak orang yang berkumpul, jaman dulu orang tidak tahu masjid, sehingga para wali meletakkan alat musik gamelan di dalam masjid.
"Saat dipukul gamelannya maka orang langsung tertarik massuk ke masjid, nah karena orang zaman dulu tidak pakai sandal, maka wali membuat kolam kecil disamping masjid yang tujuannya agar orang yang masuk masjid menceburkan kakinya ke kolam, kemudian di dalam masjid dimainkan lagu-lagu jawa, sehingga para wali itu menyebarkan agama Islam namun tetap menjunjung tinggi kearifan lokal yang ada," jelasnya.
Baca Juga: Selamat Pagi! Yuk, Cobain Resep Smoothie dari Selai Kacang yang Lezat dan Bergizi
